“Daun handeuleum termasuk jenis tanaman hias yang mengandung senyawa saponin, tanin, alkaloid, flavonoid dan glikosida. Manfaatnya termasuk mengatasi sembelit, wasir dan menurunkan kadar kolesterol.”

Daun ungu, yang memiliki nama ilmiah Graptophyllum pictum, adalah tanaman semak yang berasal dari Papua Nugini dan tersebar luas di wilayah tropis, termasuk Indonesia.
Tanaman ini dikenal karena daunnya yang berwarna ungu atau hijau keunguan, dengan bentuk bulat telur, ujung runcing, dan helai yang tipis. Selain sebagai tanaman hias yang populer karena warnanya yang menarik, daun ungu juga telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai masalah kesehatan.
Daun ungu mengandung berbagai senyawa aktif yang memberikan manfaat kesehatan, seperti flavonoid, alkaloid, tanin, steroid, dan saponin.
Senyawa-senyawa ini memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, analgesik, dan astringen. Secara tradisional, daun ungu digunakan untuk mengatasi wasir, sembelit, bisul, dan peradangan.
Selain itu, penelitian modern juga menunjukkan potensi daun ungu dalam menurunkan kadar gula darah dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.Manfaat Daun Ungu (Handeuleum) untuk Kesehatan
Manfaat Daun Ungu
1. Meringankan Gejala Wasir
Daun ungu mengandung ekstrak etanol yang bersifat antiradang dan antinyeri. Cara kerjanya dalam mengatasi peradangan dan rasa nyeri terjadi berkat flavonoid dalam tumbuhan ini.
Sifat antiradang efektif meringankan gejala wasir akibat peradangan pada pembuluh vena di sekitar anus. Kondisi ini ditandai dengan gatal, iritasi, nyeri, kemerahan dan pembengkakan di area anus.
Selain itu, pengidap wasir juga mengalami pertumbuhan benjolan di area luar anus yang terasa nyeri saat disentuh. Terkadang perdarahan keluar dari anus saat buang air besar.
2. Menekan Pertumbuhan Plak Gigi
Tanin dan flavonoid dalam daun ungu efektif mencegah pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans yang jadi pemicu masalah gigi. Dua kandungan itu berperan dalam mencegah terbentuknya asam dari makanan manis.
Saat mengonsumsi makanan manis berlebihan, bakteri memakan gula yang menempel di permukaan gigi dan menghasilkan asam. Penumpukan asam inilah yang menjadi pemicu plak gigi.
3. Menurunkan Kadar Kolesterol
Daun ungu mengandung salah senyawa steroid yaitu fitosterol. Senyawa tersebut berperan dalam membantu menurunkan penyerapan kolesterol akibat mengonsumsi makanan berlemak.
Kadar kolesterol tinggi pada tubuh ditandai dengan mudah lelah, rasa nyeri di dada, kesemutan pada tangan dan kaki, pertumbuhan lemak di bawah kulit, sakit pada rahang dan menurunnya hasrat seksual.
4. Mengatasi Bisul
Sifat antiradang yang terkandung dalam daun handeuleum berperan dalam mengobati bisul. Caranya dengan menumbuk daun sampai halus, lalu oleskan pada bagian kulit yang terkena bisul.
Bisul bukan hanya memicu rasa nyeri dan tidak nyaman saja. Gangguan kesehatan kulit ini juga menyebabkan benjolan tampak merah, berisi nanah dan terasa hangat saat disentuh.
Cara Pemakaian Daun Ungu
Daun ungu, atau handeuleum, dapat dimanfaatkan untuk kesehatan dengan beberapa cara. Yang paling umum adalah dengan merebus daun segar atau kering untuk diambil airnya.
Air rebusan daun ungu ini dapat diminum secara langsung untuk meredakan berbagai keluhan seperti wasir, sembelit, atau nyeri. Selain itu, daun ungu juga tersedia dalam bentuk obat herbal yang lebih praktis, seperti kapsul atau teh celup.
Penting untuk diingat bahwa penggunaan daun ungu sebaiknya tidak berlebihan dan perlu dihindari oleh ibu hamil dan menyusui. Untuk penyimpanan, daun ungu kering sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan kering, terhindar dari cahaya matahari langsung, agar kualitasnya tetap terjaga.
Interaksi Daun Ungu dengan Obat Lain
Daun ungu, seperti obat herbal lainnya, mengandung senyawa aktif yang dapat mempengaruhi cara kerja obat resep atau obat bebas.
Misalnya, daun ungu diketahui memiliki efek menurunkan gula darah, sehingga penggunaan bersamaan dengan obat diabetes dapat meningkatkan risiko hipoglikemia (gula darah rendah).
Selain itu, interaksi dengan obat pengencer darah atau obat tekanan darah juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan daun ungu jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain untuk menghindari potensi efek samping atau penurunan efektivitas obat.
Efek Samping Daun Ungu
penggunaan yang tidak tepat atau berlebihan dapat menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah reaksi alergi, seperti kulit gatal, bengkak di bibir dan mata, atau sulit bernapas.
Kandungan katekin dalam daun ungu juga dapat mengganggu penyerapan zat besi, yang berpotensi menyebabkan anemia pada penggunaan jangka panjang. Selain itu, beberapa orang mungkin mengalami insomnia atau kesulitan tidur setelah mengonsumsi daun ungu, terutama jika dikonsumsi pada malam hari.
Selain efek samping tersebut, penggunaan daun ungu pada ibu hamil dan menyusui juga perlu diperhatikan. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, beberapa ahli menyarankan agar kelompok ini menghindari konsumsi daun ungu karena potensi risiko yang belum diketahui sepenuhnya.
Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli herbal sebelum menggunakan daun ungu, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain. Penggunaan yang bijak dan sesuai dosis yang dianjurkan dapat membantu meminimalkan risiko efek samping dan memaksimalkan manfaat daun ungu.
Cara Tepat Mengonsumsi Daun Handeuleum
Manfaatnya bisa dirasakan oleh tubuh jika kamu rutin mengonsumsi air rebusan daun ungu setiap pagi dan sore. Pertama-tama, rebus 3 gelas air dan 7 lembar daun. Diamkan rebusan hingga tersisa 2 gelas air. Kemudian saring dan minum selagi hangat.
Menggunakan daun ungu untuk mengatasi gangguan kesehatan perlu dilakukan dengan hati-hati. Sebab, ini dapat menimbulkan efek samping setelah penggunaan. Antara lain gangguan pencernaan, sakit kepala, demam, kemerahan pada kulit, dan penurunan nafsu makan.
Penggunaannya pada pengidap alergi juga perlu diwaspadai. Sebab, ini berisiko menimbulkan gejala alergi berupa ruam merah, gatal pada kulit, bersin, batuk, sesak napas, mata merah, sakit perut dan muntah.