Hubungan keluarga yang baik membuat seseorang merasa aman dan dicintai, dan memberikan rasa memiliki. Kamu juga dapat belajar keterampilan untuk mengelola kesulitan hidup dari keluarga. Sementara hubungan keluarga yang tidak sehat menyebabkan seseorang terjerumus ke dalam beberapa masalah kesehatan mental, bahkan membuat pemulihan menjadi makin sulit. 

Baca juga: Kapan Seseorang Membutuhkan Psikoterapi?

 

Dampak Hubungan Positif dalam Keluarga pada Kesehatan Mental 

Ketika hubungan keluarga stabil dan mendukung, seseorang yang memiliki masalah atau gangguan kesehatan mental mungkin lebih responsif terhadap pengobatan. Persahabatan, dukungan emosional, dan seringkali dukungan ekonomi berdampak positif pada seseorang yang menghadapi masalah kesehatan mental.

Sementara beberapa orang yang mengidap masalah kesehatan mental mungkin memerlukan dukungan keluarga yang kuat, yang lain mungkin hanya membutuhkan bantuan transportasi untuk mendapatkan perawatan atau ditemani setiap hari dalam proses pemulihan masalah kesehatan mental.

Baca juga: Kedekatan dengan Keluarga Tingkatkan Kualitas Kesehatan

 

Dampak Hubungan Negatif dalam Keluarga pada Kesehatan Mental

Sementara itu, Australian Department of Health mengungkapkan, hubungan keluarga yang negatif dapat menyebabkan stres, berdampak pada kesehatan mental, dan menyebabkan gejala gangguan fisik. Keluarga yang tidak mendukung dapat mengurangi kesehatan mental seseorang dan atau menyebabkan penyakit mental kian memburuk.

Sebagian besar perawatan yang sering diandalkan oleh penderita kesehatan mental adalah dari keluarga, jadi ketika anggota keluarga menolak dukungan ini, proses pemulihan dapat terpengaruh secara negatif. Ada beberapa jenis masalah kesehatan mental yang bisa terjadi akibat hubungan keluarga yang tidak baik, yaitu:

Tindak Kekerasan

Baik kekerasan mental dan fisik bisa menyebabkan dampak negatif terhadap kesehatan mental. Ketika seorang anak mendapat tindak kekerasan, masalah kesehatan mental dapat terjadi dan ia akan membutuhkan manajemen seumur hidup. Semua bergantung pada keseriusan kekerasan atau pelecehan, jumlah waktu yang telah terjadi, dan kesehatan mental orang tersebut. Gejala-gejala gangguan mental bisa sangat mendalam dan memerlukan perawatan bertahun-tahun.

Stres Kronis

Stres kronis bisa mengurangi kualitas kesehatan mental dan fisik. Seiring waktu, stres ini mengarah pada pengembangan masalah kesehatan mental seperti kecemasan atau depresi. Stres kronis dalam keluarga adalah masalah khusus karena sering membuat pengidapnya tidak memiliki banyak pilihan untuk menghilangkan stres.

Idealnya, stres ini dapat diatasi jika anggota keluarga bersedia mencari konseling. Namun, jika stres kronis berlanjut, kamu mungkin memerlukan terapi individu untuk mempelajari cara terbaik mengatasi keadaan keluarga mereka.

Baca juga: Bagaimana Cara Berdamai dengan Pengalaman Traumatis?

Keadaan kesehatan mental bukanlah sebuah pilihan, ia adalah konsekuensi dari situasi keluarga yang buruk. Namun, ini bukan berarti kamu terjebak di dalamnya. Kamu dapat memilih untuk mencari bantuan dari penyedia layanan kesehatan untuk mengatasi hal ini. 

 

 

Referensi:
Australian Department of Health - Head to Health. Diakses pada 2020. Connecting with Family.
Sylvia Brafman Mental Health Center. Diakses pada 2020. How Does Family Life Affect Mental Health?

Sumber

undefined


 

Apa Itu Penyakit Polio?

Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menular. Paparan virus ini memicu cedera saraf yang berisiko menyebabkan kelumpuhan, kesulitan bernapas, hingga kematian.

Meskipun penyakit ini sangat rentan dialami oleh anak-anak, bukan berarti orang dewasa tidak berisiko terpapar penyakit polio. Melakukan pencegahan yang tepat menjadi tindakan yang efektif untuk menghindari paparan virus penyebab polio.

Penyebab Polio

Penyakit ini disebabkan oleh virus polio. Biasanya, penularan terjadi melalui kontak langsung atau mengonsumsi air dan makanan yang telah terkontaminasi dengan feses yang mengandung virus polio. Meskipun tidak memiliki gejala, tetapi pengidap polio tetap bisa menularkan virus polio kepada orang lain.

Faktor Risiko Polio

Orang-orang yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit ini adalah:

  • Orang yang tinggal di daerah terpencil dengan sulitnya akses air mengalir yang bersih terutama untuk MCK.
  • Ibu hamil dengan HIV positif.
  • Anak-anak yang tidak divaksinasi.

Bagi orang-orang yang tidak pernah divaksinasi, risiko tertular penyakit ini akan semakin tinggi, bila:

  • Bepergian ke daerah yang baru saja terjadi wabah polio.
  • Tinggal atau merawat pengidap polio.
  • Bekerja dengan spesimen virus.
  • Sudah menjalani operasi tonsilektomi.

Gejala Polio

Gejala penyakit polio dialami berbeda-beda oleh setiap pengidapnya. Bahkan, 95 hingga 99 persen pengidap polio tidak mengalami gejala. Berikut beberapa gejala polio yang perlu diwaspadai:

Gejala dari polio tipe non-paralisis:

  • Demam.
  • Nyeri menelan.
  • Nyeri kepala.
  • Muntah.
  • Lemas.
  • Meningitis.

Gejala dari polio tipe paralisis:

  • Gejala awal yang muncul dapat menyerupai polio tipe non-paralisis namun setelah satu minggu, gejala lainnya akan mengikuti.
  • Kehilangan refleks.
  • Nyeri otot dan kram otot yang parah.
  • Kaki menjadi terkulai.
  • Paralisis yang terjadi tiba-tiba, hal ini dapat bersifat temporer maupun permanen.
  • Kelainan ekstremitas bawah, terutama pada pinggul dan pergelangan kaki.

Gejala sindroma paska polio:

Polio sangat mungkin untuk muncul kembali meskipun seseorang telah dinyatakan sembuh. Hal ini dapat terjadi 15 – 40 tahun setelah  seseorang pertama kali terinfeksi. Gejala yang sangat umum terjadi antara lain adalah:

  • Kelemahan pada otot dan sendi.
  • Nyeri otot yang terus memburuk.
  • Menjadi mudah lelah dan lesu.
  • Berkurangnya massa otot.
  • Kesulitan dalam menelan dan bernapas.
  • Sleep-apnea, gangguan bernapas pada saat tidur.
  • Rendahnya toleransi terhadap coach dinging.
  • Depresi.
  • Masalah dalam konsentrasi dan daya ingat.

Diagnosis Polio

Diagnosis dari polio sendiri ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan dapat dibantu dengan pemeriksaan penunjang. Dalam anamnesis, dokter akan mencari gejala-gejala yang muncul, kemudian melalui pemeriksaan fisik dokter akan mencari tanda-tanda penyakit seperti adanya kaku kuduk, dan kelainan pada refleks.

Pemeriksaan penunjang melalui pemeriksaan swab tenggorok, pemeriksaan feses dan analisis cairan sistem saraf pusat juga dapat dilakukan untuk mencari keberadaan dari virus polio.

Pengobatan Polio

Saat ini belum ada obat yang bisa mengobati penyakit polio. Namun, penyakit ini bisa diatasi dengan melakukan beberapa perawatan yang sesuai dengan anjuran dokter, seperti:

  • Melakukan bed rest.
  • Memberikan obat untuk mengurangi rasa nyeri.
  • Obat antispasmodic untuk membuat otot menjadi rileks.
  • Antibiotik untuk mengobati infeksi saluran kemih.
  • Mesin yang membantu pernapasan.
  • Fisioterapi.

Komplikasi Polio

Polio yang tidak diatasi dengan baik dapat menyebabkan kelumpuhan otot sementara atau permanen, kecacatan, kelainan bentuk tulang, hingga kematian.

Pencegahan Polio

Pencegahan dari penyakit polio ini adalah dengan vaksinasi. Vaksinasi polio sendiri sudah ditemukan sejak tahun 1957 dan menjadi salah satu upaya pencegahan yang paling efektif. Vaksinasi diberikan sebanyak 3x dan ditambah dengan 1x booster. Vaksinasi perlu diberikan pada anak di usia 2 bulan, 4 bulan, 6-18 bulan dan booster-nya di antara usia 4-6 tahun.


Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Polio.
Healthline. Diakses pada 2022. Polio.
Web MD. Diakses pada 2022. Polio.

Sumber

“Demam bisa muncul oleh paparan patogen, seperti virus, bakteri, kuman, dan parasit. Salah satu cara alami menurunkan demam secara alami adalah dengan mengompres dan menyeka tubuh dengan air.”

Mudah dan Cepat, Ini Cara Menurunkan Demam Secara Alami

DAFTAR ISI


Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan demam termasuk radang tenggorokan dan flu. Selain itu, demam juga dapat terjadi sebagai respons tubuh terhadap paparan cuaca ekstrem.

Namun, kamu tidak perlu khawatir karena demam dapat kamu atasi baik dengan meminum obat maupun dengan cara alami. Apa saja cara alami yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan demam?

Cara Menurunkan Demam Secara Alami

Ada berbagai upaya yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan demam. Misalnya, dengan cara-cara alami berikut ini: 

1. Perhatikan terlebih dulu

Demam sebenarnya bukanlah penyakit itu sendiri, melainkan respons alami dari tubuh sebagai bagian dari sistem kekebalan untuk melawan infeksi.

Sebagai respons alami, demam biasanya tidak perlu kamu obati secara langsung, terutama jika gejala masih ringan. Jadi, sebaiknya perhatikan terlebih dulu dan jangan mengonsumsi obat apa pun. Biasanya, demam bisa mereda dengan sendirinya secara alami.

2. Penuhi kebutuhan cairan tubuh

Ketika demam, tubuh menghentikan produksi keringat agar tubuh tidak kehilangan banyak cairan. Agar kelenjar keringat tetap aktif, kamu sebaiknya tetap mencoba untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Caranya dengan:

  • Minum jus. Langkah ini dapat memenuhi kebutuhan cairan sekaligus nutrisi untuk tubuh. Namun, buat tekstur jus menjadi lebih encer agar lebih mudah menyerap ke dalam tubuh.
  • Minum teh. Teh yang bisa kamu coba adalah campuran dari thyme, bunga linden, dan chamomile. Ketiganya mengandung antibakteri dan antiradang yang dapat membunuh patogen penyebab demam.
  • Teh kulit pohon willow. Kulit kayu ini kaya akan salisilat (senyawa terkait aspirin) yang berperan sebagai obat penurun panas. Caranya, seduh kulit pohon menjadi teh dan minum selagi hangat.

3. Mengompres tubuh

Mengompres tubuh dengan air dingin adalah salah satu metode alami yang efektif untuk membantu menurunkan suhu tubuh saat mengalami demam.

Caranya cukup mudah. Kamu cukup menempelkan kain basah ke dahi, pergelangan tangan, dan betis. Biarkan bagian tubuh lainnya tertutup. Biarkan kain tetap menempel selama sekitar 10-15 menit.

Ulangi proses ini setiap beberapa jam sekali, terutama jika suhu tubuh masih tinggi atau jika demam kembali setelah beberapa jam.

4. Menyeka tubuh

Cara lainnya yang bisa kamu lakukan adalah dengan menyeka tubuh dengan menggunakan kain basah. Tempatkan kain tersebut di area ketiak dan area selangkangan.

Langkah ini bisa mengeluarkan suhu panas tubuh akan menguapkan kelembapan dan mendinginkan kulit.

Segera Periksakan Diri Jika Muncul Gejala Ini

Demam memang menjadi cara alami tubuh dalam melawan patogen penyebab penyakit. Namun, segera periksakan diri jika mengalami gejala ini:

1. Pada anak-anak

Ini kisaran suhu demam yang membahayakan dapat terdeteksi dari dubur dan gejala yang membahayakan:

  • 0 hingga 3 bulan. Suhu lebih dari 38 derajat Celsius.
  • 3 hingga 6 bulan. Suhu lebih dari 39 derajat Celsius, anak mudah marah, dan mengantuk.
  • 6 hingga 24 bulan. Suhu lebih dari 39 derajat Celsius dan bertahan lebih dari 24 jam. Gejala lainnya, termasuk ruam, batuk, dan diare.

Untuk anak-anak 2 tahun ke atas, segera tanya dokter dokter jika mengalami demam berulang di atas 40 derajat Celsius. 

Apalagi jika muncul gejala tambahan seperti:

  • Tampak sangat lesu dan mudah marah.
  • Demam berlangsung lebih dari tiga hari.
  • Demam tidak turun setelah mengonsumsi paracetamol.
  • Mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil.

 

 

2. Untuk orang dewasa

Segera konsultasikan dengan dokter jika demam terjadi lebih dari 39 derajat Celsius dan tidak kunjung membaik setelah mengonsumsi obat. Apalagi, terdapat keluhan tambahan seperti:

  • Sakit kepala parah.
  • Ruam. 
  • Kepekaan terhadap cahaya.
  • Leher terasa kaku.
  • Muntah-muntah.
  • Kesulitan bernapas.
  • Nyeri dada atau perut.
  • Kejang-kejang. 

Rekomendasi Obat Penurun Panas

Selain mengompres dan menyeka tubuh, mengonsumsi obat juga sering kali menjadi pilihan. Pasalnya, obat dapat membuat suhu tubuh kembali menjadi normal secara cepat. 

Nah, berikut adalah rekomendasi obat penurun panas yang bisa kamu pilih:

1. Bye Bye Fever Dewasa 1 Lembar

Rekomendasi obat penurun pertama adalah obat berjenis plester. Produk ini tidak hanya berfungsi untuk menurunkan demam tapi juga meredakan nyeri akibat demam. Sensasi dingin yang diberikan oleh plester ini pun dapat menormalkan suhu tubuh.

Plester ini dapat dipakaikan pada orang dewasa tiap 10 jam apabila diperlukan.

Rentang harga: Rp13.600 per sachet.

 

2. Pamol 500 mg 10 Tablet

Selanjutnya adalah Pamol yang merupakan obat penurunan demam berbentuk tablet yang juga dapat meredakan sakit kepala dan nyeri akibat demam. Pasalnya, obat ini memiliki kandungan paracetamol yang bisa menjadi antipiretik dan analgesik.

Untuk dewasa, disarankan untuk mengonsumsi sebanyak 1-2 kaplet sebanyak 3 kali sehari. Sedangkan untuk anak-anak, konsumsi bisa sebanyak ½ – 1 kaplet untuk 3 kali dalam sehari.

Rentang harga: Rp12.600 per strip

 

3. Mirasic Forte 650 mg 10 Tablet

Mirasic Forte merupakan obat yang memiliki kandungan Paracetamol yang bisa meringankan rasa nyeri dan menurunkan demam. 

Pastikan untuk mengonsumsi obat ini sesuai dengan anjuran yang berlaku. Untuk dewasa, disarankan untuk mengonsumsi 1-2 kaplet sebanyak 3-4 kali sehari. Sedangkan anak-anak bisa mengonsumsi ½ -1 kaplet  untuk 3-4 kali sehari.

Rentang harga: Rp10.800 per strip

 

4. Proris Triple Action 10 Kaplet

Rekomendasi lain obat penurun demam yang lain adalah Proris. Kandungan Ibuprofen dalam obat ini berguna untuk meredakan demam dan nyeri.

Obat ini dapat dikonsumsi baik itu untuk dewasa maupun anak-anak. Untuk dewasa, dianjurkan untuk minum obat ini 200 mg sebanyak 3 kali sehari. Nah untuk anak-anak, dosis yang dianjurkan adalah 100 mg untuk 3 kali sehari.

Rentang harga: Rp10.800-10.900 per strip.

 

5. Sanmol Sirup 60 ml

Rekomendasi obat penurun panas yang terakhir adalah Sanmol. Sanmol memiliki kandungan Paracetamol sehingga dapat membantu menurunkan demam sekaligus meredakan nyeri.

Setiap 5 ml mengandung paracetamol sebanyak 120 mg. Obat ini dapat dikonsumsi untuk anak-anak dan bayi. Untuk anak-anak, berikan dosis sebanyak 10-15 ml per 3-4 kali sehari. Sedangkan bayi, cukup berikan 5 ml saja untuk 3-4 kali sehari.

Rentang harga: Rp21.500-22.200 per botol.


Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. How to Treat a Viral Fever at Home.
Prevent. Diakses pada 2023. How to Break a Fever ASAP: 9 Tips, According to Doctors.

Sumber