Persentase pernikahan dini di Indonesia meningkat pada tahun 2019 yakni, 15,56 % Akibatnya dapat meningkatkan angka AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi). Survei Demografi Kesehatan Indonesia (2019) menjelaskan terdapat peningkatan persentase AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) sebesar 27,67 %. ibu hamil mengalami komplikasi selama masa kehamilan, persalinan dan nifas. Riskesdas (2020) Penyebab dari AKI (Angka Kematian Ibu) yakni, Hipertensi 33,07 % dan Infeksi 6,06 % dan AKB (Angka Kematian Bayi) diakibatkan BBLR atau Permatur sebesar 19 % dan Kongenital 14,8 %.
Angka kematian ibu dan bayi ini dapat dicegah dengan upaya promotif dan preventif berupa pemeriksaan kesehatan bagi wanita yang akan menikah dan pemberian bimbingan konseling mengenai kesehatan reproduksi, dengan demikian wanita yang akan menikah akan siap menghadapi kehamilannya kelak dan tentunya jika wanita tersebut mempunyai faktor resiko dapat di deteksi dan ditangani secara dini. Dinas kesehatan Kabupaten Ogan Komering telah membuat inovasi berupa “BICEK SEMANTIS” (Bimbingan Konseling Cek Kesehatan Menuju Calon Pengantin Sehat ).
Program ini bertujuan untuk mempersiapkan calon ibu hamil sejak masa pra nikah, sehingga diharapkan mampu menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas tanpa stunting. Program Inovasi “BICEK SEMANTIS” ini juga melakukan kerjasama dengan Kementerian agama Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam rangka melakukan upaya koordinasi dan sinergis anatara Pelayanan kesehatan (Puskesmas) dan Kantor Urusan Agama (KUA) yang berada di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir. Kegiatan ini disosialisasikan ke calon pengantin di Kantor Urusan Agama (KUA) yang kemudian pemeriksaan dilakukan di Puskesmas.