Rokok bisa memberikan dampak negatif untuk kesehatan, sosial, ekonomi bahkan psikologis.

Rokok: Berbagai Fakta Tentangnya dan Dampak yang Ditimbulkan


 

Merokok adalah salah satu kebiasaan buruk yang masih banyak orang lakukan meski telah mengetahui dampak buruknya. Rokok bukan hanya sekadar barang konsumsi, melainkan sudah menjadi bagian dari gaya hidup bagi sebagian orang. 

Artinya, rokok sudah menjadi candu bagi penggunanya sehingga sulit untuk dilepaskan. Supaya lebih waspada terhadap bahaya rokok, mari simak ulasannya berikut!

Apa itu Rokok?

Rokok adalah produk tembakau yang dikeringkan dan dicampur dengan bahan tambahan. Tembakau kemudian dibungkus dalam kertas untuk dibakar. 

Saat dibakar, rokok menghasilkan asap yang mengandung berbagai bahan kimia berbahaya.

Bagi pemakainya, merokok bisa memberikan rasa rileks, mengurangi stres bahkan ada kepuasan tersendiri saat mengisapnya. 

Namun, efek tersebut hanya sementara dan selanjutnya perokok akan mengalami ketergantungan yang kuat. Hal ini lah yang membuat para perokok merasa terjebak dalam siklus yang tak kunjung usai.

Sebab, ketika mencoba berhenti, perokok umumnya mengalami stres dan kecemasan.

Hal tersebut merupakan ciri-ciri kecanduan karena perokok akan mengalami gejala penarikan saat tidak mengisap rokok. 

Jenis Rokok

Rokok kretek adalah jenis yang paling sering ditemui karena banyak diperjualbelikan. Namun, selain kretek, ada banyak jenis rokok lainnya, seperti berikut ini:

1. Rokok kretek

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, rokok kretek adalah jenis yang paling banyak beredar di pasaran.

Rokok khas Indonesia ini terbuat dari campuran tembakau dan cengkeh, sehingga memberikan rasa dan aroma yang unik.

2. Rokok saring

Seperti namanya, rokok jenis ini dilengkapi dengan filter di bagian ujungnya. Filter ini diharapkan dapat mengurangi jumlah tar dan zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh perokok.

3. Rokok elektronik (Vape)

Vape alias rokok elektronik belakangan juga sedang naik daun, terutama dikalangan para anak muda.

Perangkat rokok elektronik ini bisa  memanaskan cairan yang mengandung nikotin untuk menghasilkan uap. 

Banyak orang yang menganggap vape lebih aman dari kretek. Padahal, rokok elektronik sebenarnya juga mengandung bahan kimia berbahaya.

4. Rokok tanpa asap (Snuff)

Kamu pasti masih asing dengan jenis rokok ini. Sebab, tak banyak orang yang menggunakan rokok tanpa asap ini.

Sebab, cara menggunakan snuff sangat berbeda dengan rokok pada umumnya. Tembakau tidak dibakar, melainkan dihisap atau diletakkan di antara gusi dan pipi.

Kandungan Rokok

Nah, berikut kandungan berbahaya dalam rokok yang wajib kamu waspadai:

  • Nikotin. Zat ini memberikan efek stimulan sementara dan dapat menyebabkan ketergantungan.
  • Tar. Zat pekat yang terbentuk saat tembakau dibakar. Tar dapat menempel di paru-paru dan menyebabkan berbagai penyakit pernapasan.
  • Karbon monoksida. Gas beracun yang dihasilkan ketika tembakau dibakar. Jika terhirup dapat mengganggu fungsi jantung dan mengurangi kadar oksigen dalam darah.
  • Benzena, formaldehid, dan amonia. Bahan kimia berbahaya yang juga ditemukan dalam asap rokok. Semuanya bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Dampak Merokok

Ada banyak dampak merokok yang sudah sering digaungkan oleh para ahli kesehatan, pemerintah maupun berbagai aktivis.

Sebab, dampak merokok ini sudah terbukti secara ilmiah mampu menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Bukan hanya kesehatan saja, merokok juga bisa memberikan efek sosial, ekonomi, dan psikologis.

Selain itu, bukan hanya perokok saja yang dirugikan, orang-orang di sekitarnya pun bisa mengalami dampak negatif dari asap rokok.

Untuk meningkatkan rasa kewaspadaan, berikut dampak merokok yang wajib kamu ketahui:

1. Kesehatan

Merokok sering menjadi penyebab utama berbagai penyakit serius. Mulai dari kanker paru-paru, penyakit jantung, sampai penyakit pernapasan kronis.

Selain itu, perokok juga berisiko lebih tinggi mengalami stroke dan gangguan sistem kekebalan tubuh. Melansir dari studi yang dipublikasikan dalam Advances in Dermatology and Allergology, merokok bahkan bisa mengubah struktur kulit.

Kebiasaan merokok bisa mempercepat penuaan pada kulit, menghambat penyembuhan luka di kulit, bahkan meningkatkan risko perkembangan kanker kulit. 

2. Sosial

Ada sebagian negara yang membuat stigma negatif untuk perokok. Bahkan, seseorang yang merokok tersebut sering mendapatkan diskriminasi sosial. 

Sebab, ada aturan dilarang merokok di berbagai tempat umum sehingga para perokok ini pun merasa terpinggirkan.

Pasalnya, kebiasaan ini bisa menciptakan masalah bagi orang-orang di sekitarnya, seperti anak-anak dan non-perokok yang terpapar asap rokok.

3. Ekonomi

Jika ditilik dari sisi ekonomi, merokok bahkan membutuhkan biaya yang cukup besar. Sebab, harga satu bungkus rokok tidak lah murah. Tentunya hal ini bisa membebani ekonomi keluarga.

Perokok juga tidak hanya menghabiskan uang untuk membeli rokok, tetapi juga dapat menghadapi biaya pengobatan yang tinggi akibat penyakit yang disebabkan oleh merokok.

4. Psikologi

Merokok dinilai bisa menjadi mekanisme koping bagi banyak orang. Namun, seiring berjalannya waktu, ketergantungan pada nikotin justru dapat memperburuk kecemasan dan stres. 

Banyak perokok yang justru kesulitan dalam mengelola stres dan kecemasan tanpa mengandalkan rokok.

Pada akhirnya, hal ini menciptakan siklus ketergantungan dan dampak negatif pada kesehatan mental mereka.


Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2024. Cigarette Smoking.
World Health Organization. Diakses pada 2024. Tobacco.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Smoking: Effects, Risks, Diseases, Quitting & Solutions.
Advances in Dermatology and Allergology. Diakses pada 2024. Does smoking affect your skin?

Sumber

Sakit ulu hati dapat diredakan dengan konsumsi teh jahe.

Ini Cara Mengatasi Sakit Ulu Hati Tanpa Obat

Sakit ulu hati adalah rasa nyeri atau perih di bagian atas perut yang sering membuat tidak nyaman. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pola makan yang tidak teratur, stres, hingga asam lambung yang naik. 

Meski sering dianggap sepele, sakit ulu hati bisa mengganggu aktivitas sehari-hari jika tidak ditangani dengan baik. 

Namun, kamu tidak perlu risau. Sebab,  ada beberapa cara sederhana untuk mengatasi sakit ulu hati tanpa harus mengandalkan obat. Dengan menerapkan beberapa perubahan kecil dalam kebiasaan dan gaya hidup, kamu bisa meredakan rasa tidak nyaman sekaligus menjaga kesehatan lambungmu. 

Berikut ini penyebab sakit ulu hati serta beberapa tips praktis yang bisa kamu coba!

Penyebab Utama Sakit Ulu Hati Tiba-Tiba

Sakit ulu hati sering kali muncul akibat gangguan pencernaan yang bisa bersifat sementara atau merupakan tanda masalah pencernaan jangka panjang. 

Berikut adalah beberapa penyebab utama yang perlu kamu ketahui:

1. Gangguan Pencernaan

Sakit ulu hati biasanya dirasakan tepat di bawah tulang rusuk dan sering tidak berbahaya. 

Kondisi ini terjadi setelah makan, saat perut memproduksi asam untuk mencerna makanan. Namun, kadang-kadang asam ini dapat mengiritasi lapisan saluran pencernaan.

Gejala gangguan pencernaan meliputi sendawa berlebihan, perut kembung atau terasa penuh, bahkan setelah makan dalam porsi kecil, hingga muncul rasa mual.

Jika kamu sering mengalami gejala ini, bisa jadi tubuhmu sensitif terhadap makanan tertentu yang baru saja kamu konsumsi.

2. Asam Lambung Naik dan GERD

Asam lambung naik terjadi ketika asam dari perut kembali ke kerongkongan, menimbulkan rasa perih di dada dan tenggorokan yang sering disebut heartburn

Umumnya, akan ditandai dengan gejala seperti sensasi panas atau nyeri di dada, rasa seperti ada benjolan di tenggorokan, mulut terasa asam atau pahit, dan suara serak yang terus-menerus.

Apabila asam lambung naik berlangsung terus-menerus, ini bisa berkembang menjadi GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), kondisi yang membutuhkan perawatan lebih serius. 

3. Mengalami Stres

Stres juga merupakan salah satu faktor yang memicu sakit ulu hati karena memengaruhi fungsi sistem pencernaan. 

Saat stres, tubuh melepaskan hormon seperti kortisol yang bisa meningkatkan produksi asam lambung.

Akibatnya, asam ini dapat mengiritasi lambung atau menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan, menimbulkan nyeri di area ulu hati. 

Selain itu, stres juga dapat memperlambat proses pencernaan, yang berkontribusi pada perut kembung, rasa penuh, dan gangguan pencernaan lainnya.

4. Pola Makan Berlebihan

Makan terlalu banyak bisa membuat perut melebar lebih besar dari ukuran normalnya. 

Kondisi ini memberi tekanan pada organ-organ di sekitarnya, yang dapat menyebabkan nyeri di perut bagian atas (ulu hati). 

Tekanan ini juga bisa membuat napas terasa lebih berat karena paru-paru memiliki ruang lebih sedikit untuk mengembang saat kamu bernapas.

Selain itu, menstruasi juga bisa menyebabkan sakit ulu hati karena perubahan hormon, terutama peningkatan prostaglandin, yang dapat memengaruhi saluran pencernaan. 

Prostaglandin ini dapat meningkatkan produksi asam lambung atau memperlambat pengosongan lambung, sehingga memicu nyeri atau sensasi tidak nyaman di area ulu hati.

Ini Langkah Atasi Sakit Ulu Hati Tanpa Obat

1. Kompres Hangat di Perut

Saat ulu hati terasa nyeri tiba-tiba, kamu bisa meletakkan handuk yang telah direndam air hangat di area ulu hati selama 10-15 menit.

Panas dari kompres dapat membantu melemaskan otot-otot perut dan meredakan nyeri akibat ketegangan otot atau gangguan pencernaan.

2. Pijat Area Ulu Hati dengan Minyak Zaitun

Lakukan pijatan ringan di sekitar ulu hati dengan gerakan melingkar menggunakan jari atau telapak tangan. 

Gunakan sedikit minyak esensial seperti minyak zaitun atau minyak kelapa untuk mempermudah pijatan. 

Pijatan ini membantu meredakan ketegangan otot dan memperlancar aliran darah ke area tersebut.

3. Mengonsumsi Teh Jahe

Minuman dengan bahan herbal bisa menjadi solusi alami untuk meredakan sakit ulu hati. 

Salah satunya adalah teh jahe yang memiliki sifat anti-inflamasi dapat membantu mengurangi iritasi pada lambung. 

Kamu cukup menyeduh irisan jahe segar dengan air panas dan menambahkan madu jika diperlukan. 

4. Minum Air Rebusan Kunyit

Selain teh jahe, kamu juga bisa mengonsumsi air rebusan kunyit, yang bermanfaat untuk melindungi lapisan lambung dan mengurangi produksi asam lambung berlebih. 

Meminum satu gelas kunyit hangat bisa membantu meredakan gejala nyeri ulu hati. 

5. Perbaiki Posisi Duduk atau Tidur

Hindari posisi berbaring langsung setelah makan karena dapat memicu asam lambung naik. 

Jika ingin tidur, gunakan bantal tambahan untuk meninggikan kepala sehingga gravitasi membantu menjaga asam lambung tetap di perut.

6. Latihan Pernapasan atau Relaksasi

Latihan pernapasan dalam (deep breathing) dapat membantu mengurangi stres yang sering menjadi penyebab sakit ulu hati. 

Duduk dengan nyaman, tarik napas perlahan, tahan beberapa detik, lalu hembuskan. Ulangi selama 5-10 menit untuk menenangkan sistem pencernaan.

7. Minum Air Kelapa

Air kelapa juga dapat membantu menetralkan asam lambung dan memberikan efek menenangkan pada perut. 

Minuman ini juga membantu mencegah dehidrasi, terutama jika sakit ulu hati disertai mual.

Nah, itu dia penjelasan mengenai penyebab sakit ulu hati yang muncul tiba-tiba serta cara mengatasinya tanpa obat.


Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2024. Ten Causes of Epigastric Pain. 
Medical News Today. Diakses pada 2024. How to Get Rid of Trapped Gas. 
Healthline. Diakses pada 2024. What’s Causing My Epigastric Pain and How Can I Find Relief?. 
Curasia Endoscopy. Diakses pada 2024. The Role of Stress and Anxiety in Abdominal Pain.
Curasia Endoscopy. Diakses pada 2024. Natural Remedies for Alleviating Non-Specific Abdominal Pain.

Sumber

“Kebanyakan demam disebabkan oleh infeksi atau penyakit lain. Mulai dari infeksi saluran pernapasan atas (ISK), flu, infeksi telinga, hingga terkena penyakit seperti cacar air.”

Ini 7 Penyebab Demam Tiba-tiba yang Kerap Dialami Anak


Demam merupakan bagian dari respon sistem kekebalan tubuh, terutama terhadap infeksi. Gangguan kesehatan ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. 

Demam pada anak bisa muncul tiba-tiba dan memicu ketidaknyamanan. Namun, ibu tak perlu khawatir, sebab demam tiba-tiba pada anak umumnya akan mereda dalam beberapa hari. 

Untuk menentukan langkah penanganan yang tepat, penting bagi ibu mengetahui penyebab demam tiba-tiba pada anak. Simak informasi selengkapnya pada artikel berikut ini, ya!

Bermacam Penyebab Demam pada Anak

Setiap anak memiliki suhu tubuh yang bervariasi, artinya tidak ada suhu tubuh seseorang yang dapat dikatakan normal secara pasti. 

Suhu tubuh normal anak berkisar antara 36,6 derajat Celcius sampai 37,2 derajat Celcius. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, lingkungan, hingga ada atau tidaknya infeksi dalam tubuh. 

Suhu tubuh sepenuhnya diatur oleh hipotalamus atau ‘termostat’ yang ada di otak. 

Ketika sistem kekebalan merespons penyakit, hipotalamus dapat mengatur suhu tubuh lebih tinggi. Mekanisme ini mendorong proses kompleks yang menghasilkan lebih banyak panas dan membatasi kehilangan panas.

Menggigil yang mungkin dialami ketika demam adalah salah satu cara tubuh menghasilkan panas.

Selain itu, ketika anak menghangatkan diri dengan selimut karena merasa kedinginan, hal ini akan membantu tubuh mempertahankan panas.

Kebanyakan demam disebabkan oleh infeksi atau penyakit lain. Hal ini lantaran, suhu tubuh yang tinggi mempersulit bakteri dan virus penyebab infeksi untuk bertahan hidup, sehingga tubuh menjadi demam.

Ada sejumlah kondisi umum yang dapat menyebabkan demam pada anak meliputi:

Selain ada beberapa kondisi khusus yang memicu demam pada anak, seperti: 

Kepanasan karena terlalu lama berada di tempat tidur atau mengenakan pakaian yang terlalu tebal. 

Efek samping dari vaksinasi atau imunisasi. 

Bagaimana Perawatan yang Dapat Dilakukan?

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan ibu untuk mengatasi demam pada anak, antara lain: 

  • Pastikan kebutuhan cairan tubuh anak terpenuhi, serta perhatikan tanda-tanda dehidrasi yang dapat muncul selama demam. 
  • Pastikan untuk memeriksa suhu tubuh anak secara berkala. 
  • Berikan anak obat pereda nyeri seperti paracetamol. Namun, ibu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu terkait dosis dan aturan pakai obat paracetamol untuk menurunkan demam. 
  • Mandikan anak dengan air hangat atau ibu juga bisa mengompres anak dengan kompres hangat. 
  • Usahakan agar anak tetap di rumah dan hindari kontak dengan orang lain sampai suhu tubuhnya tidak tinggi. 

Rekomendasi Obat Demam Anak

Ada beberapa rekomendasi obat demam anak yang bisa ibu berikan pada Si Kecil, seperti: 

1. Tempra Sirup Rasa Anggur 60 ml

Rekomendasi obat demam anak yang pertama yaitu Tempra Sirup Rasa Anggur 60 ml yang mengandung 160 miligram paracetamol

Paracetamol akan bekerja di pusat pengatur suhu dalam otak yang disebut hipotalamus. Alhasil, obat ini dapat menurunkan demam, mengurangi nyeri ringan sampai sedang, serta mengurangi rasa sakit di kepala saat demam menyerang.

Obat demam anak ini bisa diberikan sebelum atau sesudah makan, dengan dosis sebagai berikut: 

  • Anak usia 2-3 tahun: 5 ml setiap 4 jam sekali, maksimal 5 kali sehari.
  • Anak usia 4-5 tahun : 7.5 ml setiap 4 jam sekali, maksimal 5 kali sehari.
  • Anak usia 6-8 tahun: 10 ml setiap 4 jam sekali, maksimal 5 kali sehari.

Ibu perlu berhati-hati terhadap penggunaan obat terutama jika anak memiliki riwayat alergi. Sebab, pada beberapa kondisi, obat ini dapat memicu alergi berupa kemerahan dan gatal di kulit.

Segera bawa anak ke dokter apabila demam tidak mereda setelah 2 hari dan nyeri tidak berkurang setelah 3 hari. 

No Registrasi BPOM: DBL1124403137A1

Kisaran harga: Rp54.900 per botol.

 

2. Proris Suspensi 60 ml

Obat demam anak berikutnya yaitu Proris Suspensi 60 ml yang mengandung ibuprofen 100 mg tiap 5 mililiternya. 

Ibuprofen memiliki sifat analgesik, antiinflamasi, dan antipiretik. Alhasil, obat ini dapat membantu menurunkan demam pada anak. Obat ini juga dapat mengurangi nyeri ringan hingga sedang pada kasus sakit gigi, nyeri pasca bedah, sakit kepala, dan arthritis. 

Obat demam ini bisa diberikan sesudah makan dengan dosis sebagai berikut: 

  • Anak usia 1-2 tahun: 3-4 kali per hari, 50 mg. 
  • Anak usia 3-7 tahun: 3-4 kali sehari, 100 mg. 
  • Anak usia 8-12 tahun: 3-4 kali sehari, 200 mg. 

Penggunaan obat demam ini tidak direkomendasikan pada anak yang memiliki hipersensitif terhadap kandungan obat. 

Selain itu, penggunaan obat dengan kandungan ibuprofen harus berdasarkan resep dokter atau rekomendasi medis.

No Registrasi BPOM: DBL9821620633A1

Kisaran harga: Rp32.700 per botol.

 

3. Panadol Anak-Anak 1-6 Sirup 30 ml

Panadol Anak-Anak 1-6 Sirup 30 ml merupakan obat demam yang setiap 5 mililiternya mengandung 160 miligram paracetamol

Paracetamol akan bekerja sebagai antipiretik pada pusat pengatur suhu di otak, sekaligus analgetik untuk meningkatkan ambang rasa sakit di tubuh. 

Selain menurunkan demam, obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati sakit kepala, sakit gigi, termasuk gangguan pasca vaksinasi atau imunisasi.

Dosis umum penggunaan Panadol Anak-Anak 1-6 Sirup 30 ml:

  • 1 – 2 tahun: 3.75 ml, 3 – 4 kali sehari.
  • 2 – 3 tahun: 5 ml, 3 – 4 kali sehari. 
  • 4 – 5 tahun: 7.5 ml, 3 – 4 kali sehari. 
  • 6 tahun: 10 ml, 3 – 4 kali sehari. 

Panadol dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan, serta dapat dicampur dengan air atau sari buah. Obat bisa diberikan setiap 4 jam sekali, namun tidak melebihi 4 kali dalam waktu 24 jam.

Segera periksakan Si Kecil ke dokter, apabila setelah dua hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tak menghilang.

No registrasi BPOM: DBL7624501537A1

Kisaran harga: Rp31.000 – Rp34.500 per botol

 

4. Sanmol Sirup 60 ml

Berikutnya, ibu juga bisa memberikan Sanmol Sirup 60 ml kepada anak untuk menurunkan demam, terutama yang disebabkan oleh batuk dan flu.

Obat ini mengandung paracetamol 120 mg yang dapat meredakan demam, serta meringankan rasa sakit pada kepala, gigi, dan nyeri ringan hingga sedang.

Obat ini bisa diberikan sebelum atau sesudah makan. Berikut ini dosis yang dapat diberikan sesuai dengan usia anak:

  • Anak usia 9-12 tahun: 15 – 20 ml, diberikan 3-4 kali sehari. 
  • Anak usia 6 – 9 tahun:10 ml – 15 ml, diberikan 3-4 kali per hari.
  • Anak usia 2 – 6 tahun : 5 ml – 10 ml, diberikan 3-4 kali per hari. 
  • Bayi usia 1 – 2 tahun : 5 ml, diberikan 3-4 kali per hari.

Hal yang perlu ditegaskan, pada beberapa kondisi Sanmol bisa memicu reaksi alergi pada kulit, hematologi, serta kerusakan pada organ hati. 

No registrasi BPOM: DBL7622235037A1

Kisaran harga: Rp22.200 – Rp22.800 per botol.

 

5. Fermol Demam Anak Sirup Rasa Stroberi 60 ml

Terakhir ada Fermo Demam Anak Sirup Rasa Stroberi 60 ml yang bisa menjadi pilihan obat penurun demam anak. 

Mengandung paracetamol 160 mg di tiap 5 mililiternya, obat ini bisa membantu  menurunkan demam serta mengatasi sakit kepala, sakit gigi, serta demam setelah imunisasi. 

Berikut ini dosis penggunaan Fermol untuk anak, yang bisa diberikan setelah makan:

  • Anak usia 0-1 tahun: 2.5 ml, 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 1-2 tahun: 5 ml, 3-4 kali sehari. 
  • Anak usia 2-6 tahun: 5-10 ml, 3-4 kali sehari. 
  • Anak usia 6-9 tahun: 10-15 ml, 3-4 kali sehari. 
  • Anak usia 9-12 tahun: 15-20 ml, 3-4 kali sehari. 

Meski masuk dalam kategori obat golongan hijau (bebas), penggunaan obat ini tetap harus berdasarkan petunjuk dokter, demi alasan keselamatan.

No registrasi BPOM: DBL2044401337A1

Kisaran harga: Rp37.700 – Rp42.700 per botol.


Referensi: 
NHS. Diakses pada 2024. Fever in children. 
Kids Health. Diakses pada 2024. Fevers. 
WebMD. Diakses pada 2024. What to Do When Your Kid Has a Fever.

Sumber