“Setelah pandemi COVID-19, masalah kesehatan yang terjadi belakangan ini adalah polusi udara. Pemerintah pun kembali mengimbau agar masyarakat mengenakan masker medis saat berada di luar ruangan untuk menangkal bahaya polusi udara.”

 

https://d1vbn70lmn1nqe.cloudfront.net/prod/wp-content/uploads/2023/08/24023159/Ini-Rekomendasi-Masker-Medis-untuk-Menangkal-Polusi-Udara-.jpg.webp

 

Kamu tentu telah mengetahui bahwa kualitas udara di beberapa daerah, seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan sekitarnya sedang buruk. Adanya peristiwa ini, pemerintah mengimbau agar masyarakat menggunakan masker medis setiap keluar rumah sebagai upaya pencegahan dampak polusi udara.

Perlu kamu waspadai, polusi udara memiliki dampak besar pada kesehatan manusia. Paparan polusi dalam jangka pendek dan jangka panjang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Contohnya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), stroke, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), hingga kanker trakea.

 

Penggunaan masker medis merupakan salah satu upaya yang bisa kamu lakukan untuk mencegah dampak buruk dari polusi udara.

Masker medis berfungsi cukup baik untuk menyaring partikel terkecil dari polusi.

Berikut ini rekomendasi masker medis sekali pakai yang bisa jadi pilihanmu:

1. Sensi KN95 Protective Mask White 20 Pieces

Masker medis yang cukup mudah kamu temukan yaitu Sensi KN95 Protective Mask White. Masker ini dapat kamu gunakan untuk menutup hidung dan mulut, dan ia bekerja dengan menyaring 95 persen partikel yang sangat kecil.

Dengan begitu, masker ini efektif untuk kamu gunakan khususnya mencegah terhirupnya polusi. 

Selain itu, kamu juga bisa terhindar dari penularan penyakit dari tetesan cairan tubuh yang keluar dari hidung atau mulut, serta terlindungi dari bakteri, virus, debu, serbuk sari, asap kendaraan, dan polusi udara.

 

2. Masker KN95 10 Pieces

Rekomendsi masker medis selanjutnya yaitu Masker KN95, merupakan masker penutup wajah yang dapat kamu gunakan untuk menutup hidung dan mulut.

Sama dengan produk masker sebelumnya, masker medis ini juga dapat menyaring 95 persen partikel yang sangat kecil, sehingga sangat efektif untuk kamu gunakan saat udara kotor karena adanya polusi udara. 

 

3. Bagus Surgical Mask 50 Pieces

Kamu juga bisa mencegah bahaya polusi udara dengan menggunakan Bagus Surgical Mask. 

Masker medis ini adalah masker yang dapat kamu gunakan dalam beraktivitas sehari-hari, karena memiliki earloop yang lebih besar sehingga lebih nyaman.

Masker ini memiliki 3 lapisan pelindung yang lebih tebal, sehingga mampu menyaring partikel kecil, droplets, dan bakteri lebih dari 98 persen.

Selain itu, masker medis ini memiliki kelengkapan lapisan meltblown non-woven untuk menyaring virus dan bakteri.

 

4. Masker 3M Respirator KF94 1 Pieces

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan Masker 3M Respirator KF94 untuk mencegah bahaya polusi udara. Masker medis ini memiliki desain khusus agar nyaman digunakan dan lebih mudah bernapas.

Masker ini juga memberikan perlindungan dari percikan batuk dan pilek, PM 2.5, Kabut asap, dan asap kendaraan bermotor.

Kamu juga dapat menyesuaikan masker ini agar lebih rapat di wajah dan hidung untuk perlindungan maksima. Produk ini memiliki klaim efisiensi filter hingga 94 persen.

 

5. Kaisin Surgical Mask KF94 20 Pieces

Untuk penggunaan sehari-hari saat keluar rumah, kamu juga bisa menggunakan Kaisin Surgical Mask KF94 sebagai upaya mencegah bahaya polosi. 

Produk masker ini memiliki kemampuan menghambat bakteri berbahaya dan partikel ukuran besar. Selain itu, masker medis ini dapat menyerap elektrostatik debu dan mikro berkat adanya filtrasi yang lebih kecil.

 

Perlu kamu perhatikan juga, masker medis ini hanya dapat kamu gunakan sekali pakai. Hindari menggunakan satu masker secara berkali-kali di hari yang berbeda. 

Agar masker melindungi dengan maksimal, pastikan juga untuk mengenakan masker hingga menutupi hidung dan mulut.

Kemudian pada bagian atas masker, kamu bisa sesuaikan dengan bentuk hidung agar meminimalisasi kontak hidung dengan udara luar. 

 

Cara Lain Menangkal Polusi Udara di Rumah

Selain melakukan pencegahan saat berada di luar ruangan, kamu juga perlu meminimalisasi polusi udara di rumah.

 

Berikut ini beberapa cara untuk menangkal polusi udara saat berada di rumah:

  • Hindari merokok di dalam ruangan, akan tetapi lebih baik lagi jika kamu berhenti merokok.
  • Pastikan ruangan dapur atau ruangan yang terdapat kompor memiliki ventilasi yang baik.
  • Hindari menggunakan karpet berbulu jika memungkinkan. 
  • Gunakan humidifier dan AC untuk mengurangi kelembapan.
  • Tutupi sampah agar tidak menarik perhatian hama.
  • Lepaskan sepatu sebelum masuk ke dalam rumah.
  • Lakukan uji emisi mobil pribadi secara berkala.
  • Minimalisasi penggunaan pengharum ruangan.
  • Gunakan detektor karbon monoksida.
  • Perbaiki kebocoran air segera.
  • Bersihkan permukaan lantai dan sedot debu sesering mungkin.
  • Cuci alas tempat tidur setiap minggu dengan air panas.
  • Pastikan kipas angin berfungsi di kamar mandi dan dapur.
  • Hindari penggunaan lilin beraroma. 

Itulah beberapa rekomendasi masker medis untuk menangkal polusi udara saat berada di luar ruangan.

Jika kamu atau anggota keluarga mengalami gangguan pernapasan atau ISPA akibat polusi udara akhir-akhir ini, segera hubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan.

 

 

 

 

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. 17 Simple Ways to Prevent Air Pollution in Your Home
American Lung Association. Diakses pada 2023. The Terrible 10: Air Pollution’s Top 10 Health Risks

Jangan kamu abaikan, ketahui kapan waktu yang tepat kamu harus berkunjung ke psikolog. Misalnya, ketika mengalami stres dan sedih yang berkepanjangan, rasa cemas yang tidak terkendali, hingga kerap menunjukkan sikap paranoid.”

 

https://d1vbn70lmn1nqe.cloudfront.net/prod/wp-content/uploads/2023/06/27115346/Perhatikan-Ini-7-Tanda-Perlu-Segera-Mengunjungi-Psikolog-.jpg.webp

 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, sehat memiliki arti sebagai suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik maupun mental.Sehat mental berarti seseorang bebas dari segala pikiran dan perasaan negatif yang bisa mengganggu kehidupan. Inilah sebabnya, gangguan mental perlu segera mendapat penanganan dari psikolog maupun psikiater.

Seseorang dengan kondisi mental yang sehat bisa menggunakan kemampuan atau potensi diri secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, dan menjalin hubungan positif dengan orang lain.

Sebaliknya, seseorang dengan kondisi mental yang kurang sehat mengalami gangguan berpikir dan mengendalikan emosi. 

Selain mengganggu aktivitas, kondisi mental yang terganggu berpotensi menurunkan produktivitas dan merusak hubungan dengan orang lain.

 

Kapan Waktu yang Tepat untuk Pergi ke Psikolog?

Gangguan kesehatan mental yang tidak segera mendapatkan penanganan berpotensi memburuk hingga menimbulkan berbagai komplikasi serius yang berbahaya.

Tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga terhadap orang lain.

 

Oleh karena itu, segera bicara ke psikolog jika kamu mengalami kondisi berikut:

 

1. Sedih berkepanjangan

Sedih adalah perasaan yang normal, tapi jika terjadi terus-menerus tanpa alasan jelas, kamu perlu bicara dengan psikolog.

Terlebih jika perasaan sedih berkepanjangan muncul bersama dengan hilangnya minat beraktivitas dan membuat kamu menarik diri dari pergaulan.

Sebab, kondisi sedih berkepanjangan tanpa alasan yang jelas termasuk masalah kesehatan mental yang bernama hypophrenia.

Jika kamu pernah mengalaminya, kenali lebih jauh Hypophrenia, Menangis Tanpa Alasan yang Perlu Diketahui.

2. Stres jangka panjang

Stres adalah kondisi psikis seseorang yang mengalami tekanan, baik secara emosi maupun mental. Kondisi ini muncul dengan rasa kegelisahan, kecemasan, dan mudah tersinggung. 

Pada kasus stres jangka panjang, pengidapnya menarik diri dari lingkungan, nafsu makan berkurang, mudah marah, serta melakukan perilaku kurang sehat untuk mengurangi stres seperti merokok, minum alkohol, dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Stres yang terjadi pada seseorang tentu berdampak negatif pada kondisi fisik. 

Misalnya, menyebabkan gangguan tidur, lelah, sakit kepala, sakit perut, nyeri dada, nyeri otot, penurunan gairah seksual, obesitas, hipertensi, diabetes, hingga gangguan jantung.

3. Kecemasan yang sulit terkendali

Rasa cemas merupakan perasaan yang wajar. Namun, jika rasa cemas terjadi secara berlebihan dan sulit untuk kamu kendalikan, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Gangguan kecemasan biasanya muncul dengan badan gemetar, jantung berdebar, sesak napas, kelelahan, otot menjadi tegang, tubuh berkeringat, sulit tidur, sakit perut, pusing, mulut terasa kering, kesemutan, hingga hilangnya kesadaran. 

4. Perubahan suasana hati yang ekstrem

Kondisi lain yang perlu penanganan dari psikolog adalah perubahan suasana hati yang ekstrem atau istilah lainnya adalah mood swing.

Kondisi ini terjadi dengan gejala berupa perubahan suasana hati yang mendadak, bergantian antara perasaan bahagia (positif) ke perasaan marah, tersinggung, atau depresi (negatif) dalam waktu singkat. 

Pada kasus yang parah, perubahan suasana hati bisa menyebabkan kecemasan berlebihan, mudah marah, sulit fokus dan konsentrasi, mudah berprasangka buruk, halusinasi, dan depresi.

5. Paranoid

Seseorang yang mengalami paranoid menganggap bahwa orang lain akan mengeksploitasi, menyakiti, atau menipu tanpa adanya bukti dan alasan jelas.

Gejala paranoid meliput tidak percaya dengan orang lain, cenderung menarik diri dari pergaulan, dan sulit bersikap santai karena hidup dipenuhi kecurigaan.

6. Berhalusinasi

Halusinasi adalah gangguan persepsi yang membuat seseorang merasakan mendengar, mencium aroma, atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. 

Halusinasi tidak boleh kamu anggap sepele dan perlu segera mendapat penanganan dari psikolog karena bisa menjadi ancaman bagi diri sendiri dan orang lain.

7. Menyakiti diri sendiri

Ada banyak tindakan menyakiti diri sendiri, misalnya memukul atau menggoreskan benda tajam ke kulit.

Jika kamu dengan atau tanpa sadar memiliki kebiasaan menyakiti diri sendiri, segera bicara pada psikolog.

Pada kasus yang parah, tindakan ini bisa berujung pada percobaan bunuh diri.

 

Perbedaan Psikolog dan Psikiater

Psikiater dan psikolog kerap dianggap sama. Padahal, ada perbedaan antara pendidikan, pelatihan, dan jenis layanan yang mereka tawarkan.

Supaya kamu tidak salah, ketahui perbedaannya berikut ini:

1. Pendidikan dan gelar

Psikolog memiliki gelar sarjana (S.Psi) dalam psikologi dan seringkali melanjutkan untuk mendapatkan gelar magister (M.Psi) atau doktor (Ph.D. atau Psik.D). 

Fokus utamanya hanya dalam bidang psikologi saja. Mereka wajib memahami prinsip-prinsip psikologi serta cara memahami perilaku dan pikiran manusia.

Sementara itu, psikiater adalah dokter (Sarjana Kedokteran) yang kemudian menjalani pelatihan khusus dalam bidang psikiatri. 

Mereka adalah dokter yang berkualifikasi untuk meresepkan obat-obatan dan memberikan perawatan medis.

2. Terapi

Psikolog biasanya menggunakan terapi bicara atau konseling untuk membantu  mengatasi masalah psikologis dan emosional pasien.

Mereka memberikan dukungan psikologis dan bimbingan dalam mengatasi masalah mental.

Sedangkan psikiater memberikan terapi bicara dan sekaligus bisa meresepkan obat-obatan untuk mengobati gangguan mental.

Mereka menggabungkan pendekatan medis dengan terapi psikologis.

3. Lingkup praktek

Psikolog dapat bekerja pada klinik, sekolah, organisasi, atau swasta. Mereka fokus pada evaluasi psikologis, terapi, dan konseling.

Psikiater biasanya bekerja di rumah sakit, klinik, atau praktek swasta.

Mereka lebih cenderung merawat pasien dengan gangguan mental yang mungkin memerlukan intervensi medis.

4. Rujukan

Psikolog dapat merujuk pasien mereka ke psikiater jika memerlukan perawatan medis atau resep obat.

Nah, sedangkan psikiater juga  dapat merujuk pasien mereka ke psikolog jika mereka memerlukan terapi tambahan.

5. Pendekatan terhadap masalah mental

Psikolog cenderung fokus pada aspek psikologis dan perilaku dari masalah mental.

Di sisi lain, psikiater mengkombinasikan pendekatan medis dan psikologis untuk mengatasi masalah mental.

Itulah informasi seputar psikolog yang perlu kamu ketahui.

 

 

 

 

 

Referensi:
Psychology Today. Diakses pada 2023. 5 Signs It’s Time to Seek Therapy.
NHS UK. Diakses pada 2023. Benefits of talking therapies.
American Psychological Association. Diakses pada 2023. Understanding psychotherapy and how it works.

 

 

 

 

 

“Menjaga kesehatan jantung di usia produktif bisa dilakukan dengan mudah. Seperti dengan olahraga rutin, memiliki manajemen stres yang baik, serta mengonsumsi makanan sehat.”

https://d1vbn70lmn1nqe.cloudfront.net/prod/wp-content/uploads/2022/07/29062520/image_12.X-Cara-Menjaga-Kesehatan-Jantung-di-Usia-Produktif.jpg.webp

 

Menjaga kesehatan jantung haruslah dilakukan sedari usia muda. Ibaratnya, ini adalah investasi kesehatan terbaik untuk masa tua kelak. Pasalnya, menjaga kesehatan jantung di usia produktif dapat meningkat kualitas hidup seiring dengan pertambahan usia.

Cara menjaga jantung yang sehat ini mencakup olahraga, makan makanan yang sehat dan bergizi, istirahat yang cukup, dan memiliki manajemen stres yang baik.

 

Cara Menjaga Kesehatan Jantung Sejak Muda

Begini cara menjaga kesehatan jantung di usia produktif yang perlu kamu ketahui:

1. Memasukkan Olahraga sebagai Rutinitas Harian

 

https://d1vbn70lmn1nqe.cloudfront.net/prod/wp-content/uploads/2022/08/12085741/7.-Tanoko-Olahraga-apa-aja.gif

 

Melakukan olahraga sebagai bagian dari rutinitas harian memang tidak akan langsung terlihat hasilnya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kamu akan menuai manfaatnya. Tubuh akan lebih fit, tidak mudah lelah, dan lebih bugar. 

Menurut American Heart Association (AHA), aktivitas fisik secara teratur dapat menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah, serta meningkatkan sirkulasi dan memperkuat jantung. Kuncinya adalah durasi dan intensitas. Setidaknya luangkan waktu untuk olahraga 30 menit per hari untuk menjaga kesehatan jantung.

2. Manajemen Stres yang Baik

 

https://d1vbn70lmn1nqe.cloudfront.net/prod/wp-content/uploads/2022/08/12085751/8.-Tanoko-Meditasi.gif

 

Usia produktif adalah rentang usia saat overthinking kerap menjadi sarapan sehari-hari. Mungkin kamu merasa ini adalah sesuatu yang normal, dan menganggap overthinking itu bagus karena ini adalah tanda kamu ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Padahal, overthinking bisa memicu stres dan stres kronis pun bisa mendatangkan malapetaka untuk kesehatan mental. 

Selagi masih muda dan berada pada usia produktif, alangkah baiknya kalau kamu memiliki manajemen stres yang baik. Manajemen stres yang baik artinya kamu punya cara sehat untuk mengatasi overthinking. 

Cara mengatasina bisa berbeda-beda, misalnya menjalani hobi spesifik untuk menenangkan diri seperti membuat jurnal, meditasi, atau yoga. Bahkan kegiatan seperti bersepeda, berkebun, atau merajut bisa menolong. 

3. Mengonsumsi Makanan Sehat dan Tahu Batasan

 

https://d1vbn70lmn1nqe.cloudfront.net/prod/wp-content/uploads/2022/07/12085802/9.-Tanoko-Makan-apel.gif

 

Pasti ada momen saat kamu ingin makan makanan yang enak-enak, berlemak, minum minuman beralkohol, makan makanan manis, dan sebagainya. Sebenarnya itu tidak menjadi masalah besar, sebab hidup memang untuk dinikmati.

Namun, kamu tetap harus tahu batasannya. Kamu harus tahu kapan perlu berhenti dan tidak makan berlebihan. Makan secara moderat adalah kunci hidup sehat. Imbangi dengan makan buah-buahan, sayur, biji-bijian utuh, konsumsi lemak sehat, dan jangan terlalu banyak makan lemak yang tidak sehat. 

Menjaga kesehatan jantung di usia produktif juga ada kaitannya dengan kesadaran bila terjadi gejala yang mencurigakan. Misalnya nyeri pada dada, dada terasa berat, keringat dingin diiringi dengan nyeri yang menusuk di area dada. 

Ada baiknya kamu melakukan pemeriksaan dokter ke rumah sakit bila mengalami gejala di atas. Terutama bila kamu memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung.

 

 

 

 

 

 

 

Referensi:
One Medical.com. Diakses pada 2022. How to Keep Your Heart Healthy And Strong at Every Age.
WebMD. Diakses pada 2022. Heart Health and Aging.