“Ketika flu kamu bisa mengonsumsi makanan sehat kaya nutrisi untuk menghidrasi tubuh serta mempercepat pemulihan. Contohnya seperti sup ayam, brokoli, kaldu, hingga buah kaya vitamin C.”

Catat, 9 Makanan yang Baik untuk Dikonsumsi saat Flu


Tubuh membutuhkan dukungan ekstra untuk melawan virus saat sedang mengalami flu. Nah, salah satu caranya yakni dengan memenuhi asupan nutrisi, seperti vitamin A, C, E, serta mineral. 

Asupan nutrisi selain bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, juga berperan penting dalam menghidrasi tubuh dan mendukung proses pemulihan. 

Namun, tak jarang saat flu menyerang, nafsu makan juga ikut berkurang. Tentu kamu harus menyiasatinya agar makanan yang dipilih mampu mempercepat proses penyembuhan dari flu. 

Simak selengkapnya, berikut ini beberapa makanan yang baik untuk dikonsumsi saat flu!

Makanan yang Disarankan saat Flu

Ada beberapa makanan yang baik dikonsumsi selama terserang flu, yaitu:

1. Kaldu

Segala jenis kaldu, baik itu kaldu ayam, daging sapi, atau sayuran adalah jenis makanan yang baik dikonsumsi saat mengidap flu. 

Kaldu mengandung senyawa yang dapat mengurangi peradangan, sehingga gejala flu seperti hidung tersumbat bisa mereda. 

Di sisi lain, kaldu juga membantu mencegah dehidrasi, serta sensasi hangatnya mampu meredakan sakit tenggorokan dan hidung tersumbat.

Kamu bisa mengonsumsi kaldu segera setelah gejala muncul sampai kondisi tubuh pulih.

2. Sup ayam

Sup ayam menggabungkan manfaat kaldu dengan bahan-bahan tambahan seperti wortel, rempah, dan seledri. 

Ayam potong mengandung zat besi dan protein. Sementara itu, sayuran dan rempah kaya akan nutrisi penting seperti vitamin serta mineral. Kandungan tersebut akan membantu menghidrasi tubuh, serta memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.

3. Bawang putih

Kebanyakan orang berpendapat bahwa, bawang putih hanyalah bumbu dapur yang digunakan sebagai penambah cita rasa.

Sebenarnya, bawang putih digunakan dalam pengobatan alternatif untuk berbagai penyakit selama berabad-abad. 

Para ahli setuju bahwa, suplemen bawang putih yang dikonsumsi orang dewasa dapat meredakan flu dan membentuk kekebalan tubuh yang lebih baik, serta mengurangi keparahan gejala. 

Namun, selain minum suplemen bawang putih, kamu juga bisa mengonsumsinya secara langsung atau dibakar. Pertimbangkan untuk makan bawang putih, terutama saat gejala awal flu muncul. 

4. Yoghurt

Yoghurt tidak hanya membantu meredakan sakit tenggorokan, namun juga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh selayaknya bawang putih. 

Kamu bisa makan yoghurt saat tenggorokan sakit, tetapi pastikan untuk memilih yoghurt utuh tanpa gula tambahan atau plain.

5. Buah kaya vitamin C

Vitamin C adalah nutrisi yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang penting dikonsumsi ketika kamu jatuh sakit.

Ada banyak cara untuk memenuhi asupan vitamin C, salah satunya dengan mengonsumsi buah kaya vitamin C. Cobalah buah seperti jeruk untuk dijadikan camilan sehat saat terserang flu.

6. Sayuran hijau

Bayam, kangkung, dan sayuran hijau lainnya mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh saat kamu terserang flu. 

Sayuran hijau memiliki vitamin C dan vitamin E, sebagai nutrisi penambah kekebalan lainnya. 

Cobalah untuk menggabungkan sayuran berdaun hijau dengan buah dalam smoothie, atau memakannya mentah dengan perasan lemon dan minyak zaitun.

7. Brokoli

Brokoli merupakan bahan alami yang bisa dikonsumsi sebagai pembangkit energi tubuh. Di dalamnya mengandung vitamin C, vitamin E, kalsium, dan serat yang efektif meningkatkan kekebalan tubuh. 

Kamu bisa makan brokoli ketika selera makan kembali atau saat flu segera berakhir. 

Brokoli bisa diolah menjadi sup, namun pastikan untuk menambahkan garam seperlunya saja. 

8. Oatmeal

Oat merupakan biji-bijian utuh yang kaya akan vitamin E dan antioksidan. Vitamin E berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sementara itu, kandungan antioksidan polifenol di dalamnya dapat membantu memperkuat sistem imun. 

Cobalah mengonsumsi semangkuk bubur gandum panas, terutama di pagi atau sore hari ketika kamu terserang flu. 

9. Rempah

Menjelang akhir flu, kamu mungkin mengalami peningkatan sinus dan dada yang terasa berat. 

Nah, rempah-rempah tertentu, seperti lada, cengkeh, dan jahe membantu mengurangi rasa tidak nyaman tersebut, sehingga kamu bisa bernapas lebih baik. 

Namun, hindari terlalu banyak mengonsumsi rempah. Sebab, rasa pedas dari rempah tak jarang memicu ketidaknyamanan di tenggorokan. 

Cara Efektif Mencegah Flu

Flu memang bisa memicu rasa tidak nyaman, bahkan terkadang menyebabkan dehidrasi. 

Tapi kamu tak perlu khawatir, sebab kondisi ini bisa dicegah dengan beberapa cara, seperti: 

  • Pastikan tubuh mendapat istirahat dan tidur yang cukup. 
  • Mengonsumsi makanan sehat kaya nutrisi. 
  • Mencuci tangan secara rutin, terutama sebelum makan. 
  • Menggunakan masker saat keluar rumah atau ke ruang publik. 
  • Lakukan olahraga rutin minimal 30 menit setiap harinya. 
  • Dapatkan vaksin influenza di rumah sakit, klinik, atau lab. 
  • Mengonsumsi vitamin dan suplemen agar sistem imun tubuh tetap optimal. 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2024. What to Eat When You Have Flu.
Web MD. Diakses pada 2024. Foods to Eat When You Have the Flu.

Sumber

"Memencet jerawat matang bisa menimbulkan berbagai masalah kulit baru. kompres atau gunakan obat jerawat untuk mengatasinya."

Jerawat Matang Jangan Dipencet, Ini Tips Mengatasinya


Jerawat matang merupakan jerawat yang telah memiliki titik putih pada bagian tengahnya alias mata jerawat. Tak sedikit orang yang gemas” ingin memencet jerawat ini dengan tujuan agar cepat sembuh. 

Padahal memencet jerawat bisa menimbulkan permasalahan kulit yang baru. Bukannya sembuh, memencet jerawat bahkan bisa menimbulkan infeksi. Nah, berikut cara mengatasi jerawat yang sudah matang tanpa perlu memencetnya!

Tips Mengatasi Jerawat Matang Tanpa Memencetnya 

Jerawat umumnya bisa mereda dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan. Namun, waktu penyembuhan bisa berbeda-beda tergantung apa jenis jerawatnya.

Untuk mempercepat proses penyembuhannya, kamu bisa melakukan tips berikut tanpa perlu memencet jerawat:

1. Menggunakan obat jerawat

Cara pertama dan yang paling efektif adalah menggunakan obat jerawat. Pilih produk yang mengandung asam salisilat atau benzoil peroksida yang bisa mengeringkan jerawat matang. 

Oleskan obat ke bagian jerawat yang sudah matang saja. Metode ini bisa menjadi cara menghilangkan jerawat dalam 1 hari.

2. Gunakan bahan alami

Selain menggunakan obat jerawat, kamu juga bisa mencoba bahan alami untuk mengempeskan jerawat matang.

Kamu bisa menggunakan tea tree oil, putih telur, soda kue atau madu agar jerawat matang kempes.

Namun, sebelum mencobanya, sebaiknya lakukan tes tempel terlebih dahulu. 

Tujuannya untuk memastikan kamu tidak alergi dengan bahan tersebut. Lakukan tes tempel ke bagian pergelangan tangan atau belakang telinga.

Biarkan selama beberapa jam dan lihat efeknya. Jika tidak ada ruam atau tanda-tanda kemerahan, artinya bahan alami tersebut aman kamu gunakan. 

3. Kompres hangat

Cara selanjutnya yang bisa kamu coba yaitu melakukan kompres hangat.

Untuk melakukan perawatan ini, rendam handuk atau kain yang bersih ke dalam air hangat. Kemudian kompres ke bagian jerawat matang selama 10-15 menit.

Ulangi perawatan ini beberapa kali sehari. Selain membantu mengempeskan jerawat, kompres hangat juga bisa mengurangi rasa sakit akibat kondisi ini. 

4. Jangan menyentuh jerawat dan perhatikan produk perawatan kulit

Hindari menyentuh jerawat matang dengan tangan kotor. Menyentuhnya berlebihan bisa menyebarkan bakteri dan menyebabkan peradangan lebih lanjut.

Pilih produk perawatan kulit yang bebas minyak (non-komedogenik) untuk menghindari penumpukan minyak yang dapat menyumbat pori-pori.

5. Bersihkan wajah secara rutin

Jaga kulit tetap bersih dengan mencuci wajah dua kali sehari, yakni saat pagi dan malam hari.

Gunakan pembersih wajah yang lembut dan bebas minyak untuk menghilangkan kotoran, minyak berlebih, dan sel kulit mati. 

Jangan menggunakan pembersih yang terlalu keras, karena dapat mengiritasi kulit. 


Hal yang Bisa Terjadi Jika Memencet Jerawat

Memencet jerawat matang bisa menimbulkan dampak negatif pada kulit. Berikut merupakan efek yang perlu kamu waspadai:

1. Memicu peradangan yang lebih parah

Jerawat matang adalah tanda bahwa kulit sedang mengalami peradangan. Memencetnya justru bisa membuat peradangan semakin parah. 

Tekanan saat kamu memencetnya bisa merusak dinding folikel rambut dan memperburuk peradangan.

Alhasil, jerawat bisa menjadi lebih merah dan membengkak. 

2. Infeksi

Saat kamu memencet jerawat dengan tangan yang kotor, risiko infeksi akan meningkat.

Sebab, tangan yang kotor bisa menularkan kuman dan bakteri ke dalam jerawat matang,

Masuknya bakteri lantas membuat jerawat semakin besar karena berisi nanah. Oleh sebab itu, jangan pernah mencoba menyentuh apalagi memencet jerawat dengan tangan yang kotor.

3. Menimbulkan bekas luka

Salah satu efek paling umum dari memencet jerawat adalah terbentuknya bekas jerawat.

Memencet jerawat bisa sangat menyakitkan dan dapat meningkatkan ketidaknyamanan pada kulit. 

Proses memencet juga dapat membuat kulit teriritasi. Hal ini bisa menyebabkan bopeng, noda gelap, atau jaringan parut yang akan sangat sulit dihilangkan.

4. Penyebaran bakteri

Memencet jerawat dapat menyebabkan penyebaran bakteri dan kuman dari jerawat yang satu ke area lain di wajah.

Hal ini bisa membuat jerawat muncul di tempat lain dan memperburuk kondisi kulit.

Tindakan memencet jerawat tidak mengatasi akar masalah jerawat matang.

Hal ini hanya meredakan gejala sesaat dan seringkali membuat masalah jerawat semakin buruk dalam jangka panjang.


Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. Popping a Pimple: Should You or Shouldn’t You?
Teens Health. Diakses pada 2023. Should I Pop My Pimple?
Medicinet. Diakses pada 2023. What to Do After Popping a Pimple?

Sumber

“Buah duku dan langsat memiliki tampilan yang sangat mirip. Meski begitu, kedua buah ini punya perbedaan dari segi tekstur, rasa sampai kandungan gizinya.”

Ini Beda Buah Duku dan Langsat yang Perlu Diketahui

 

Duku dan langsat adalah dua jenis buah yang sering kali dianggap mirip, baik dari segi bentuk maupun rasa. Keduanya berasal dari genus Lansium, sehingga memiliki beberapa kesamaan fisik yang dapat membingungkan banyak orang. 

Meskipun terlihat serupa, duku dan langsat memiliki perbedaan signifikan, baik dari segi penampilan, tekstur, rasa, maupun kandungan gizi. Yuk, ketahui perbedaan antara kedua buah ini!.

Perbedaan Buah Duku dan Buah Langsat

Supaya bisa membedakan buah duku dan langsat, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. 

Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara buah duku dan langsat:

1. Asal-usul

Duku dikenal berasal dari Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia. Di Indonesia, duku banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. 

Duku sering kali dianggap sebagai buah asli Indonesia karena banyak varietasnya yang ditemukan di berbagai daerah.

Yuk, kenali lebih dalam tentang 3 Manfaat Buah Duku untuk Tubuh dan Nutrisinya berikut ini. 

Langsat juga berasal dari Asia Tenggara, tetapi memiliki persebaran yang lebih luas dibandingkan duku.

Selain di Indonesia dan Malaysia, langsat juga ditemukan di Thailand, Filipina, dan India. 

Meskipun masih satu genus dengan duku, langsat tumbuh lebih baik di daerah yang memiliki musim kemarau panjang. 

2. Bentuk dan ukuran

Dari segi bentuk dan ukuran, duku dan langsat juga punya perbedaan. Duku memiliki bentuk yang lebih bulat dengan ukuran bervariasi, mulai dari kecil hingga besar, tergantung varietasnya. 

Kulit duku juga cenderung lebih tebal dan agak kasar dengan warna kuning kecokelatan. Selain itu, permukaan kulit duku biasanya lebih halus tanpa banyak bintik hitam.

Sedangkan langsat memiliki bentuk yang sedikit lonjong dan ukurannya lebih kecil dibandingkan duku. Kulit langsat lebih tipis dan cenderung lebih bergetah. 

Warna kulit langsat biasanya kuning pucat dengan banyak bintik hitam kecil yang membuatnya terlihat lebih berbintik-bintik dibandingkan duku.

3. Tekstur dan rasa

Daging buah duku tebal dan cenderung lebih kering dibandingkan langsat. Rasanya manis dengan sedikit keasaman yang sangat lembut.

Biji buah duku biasanya kecil dan terkadang tidak terasa pahit jika tergigit.

Daging buah langsat lebih tipis dan berair. Rasanya manis dengan keasaman yang lebih dominan dibandingkan duku.

Namun, biji langsat cenderung pahit, sehingga tidak disarankan untuk tergigit.

4. Kandungan gizi

Duku kaya akan vitamin C, yang baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, duku juga mengandung serat yang tinggi, sehingga baik untuk pencernaan.

Buah ini juga mengandung antioksidan dan mineral seperti kalium, yang penting untuk kesehatan jantung.

Langsat juga mengandung vitamin C, namun kandungannya sedikit lebih rendah dibandingkan duku.

Selain itu, langsat memiliki kandungan serat yang lebih sedikit, namun tetap dapat membantu dalam proses pencernaan. 

Langsat juga dikenal mengandung folat, yang penting untuk kesehatan sel dan pencegahan anemia.

5. Cara konsumsi

Duku biasanya dikonsumsi langsung sebagai buah segar. Kulit duku yang tebal memudahkan untuk dibuka tanpa menodai tangan dengan getah.

Selain itu, duku juga sering digunakan dalam campuran rujak atau sebagai pelengkap dalam minuman segar.

Langsat juga sering dimakan langsung, namun karena kulitnya yang tipis dan bergetah, perlu hati-hati saat membukanya. 

Getah langsat bisa meninggalkan noda lengket di tangan. Beberapa orang juga membuat langsat menjadi manisan atau selai untuk dinikmati dalam jangka waktu lebih lama.

Manfaat Buah Duku

Bukan hanya tekstur dan rasanya yang menyegarkan, buah duku juga menunjukkan potensi tinggi untuk dimanfaatkan dalam pengobatan herbal modern berkat beragam manfaat bioaktifnya.

Selain itu, buah duku juga membawa manfaat lainnya untuk kesehatan tubuh, seperti:

1. Meredakan Gangguan Pencernaan

Buah duku digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan pencernaan, seperti diare, disentri (infeksi usus yang menyebabkan diare parah), kembung, dan cacingan.

Jadi, selain sebagai makanan, duku secara tradisional juga dipakai untuk membantu menjaga kesehatan usus.

2. Kaya Akan Senyawa Aktif

Buah duku mengandung senyawa alami seperti terpenoid dan fenolik.  Senyawa ini adalah zat yang dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan.

Terpenoid misalnya, sering ditemukan pada tanaman obat dan berfungsi untuk melawan bakteri atau infeksi. 

Sementara itu, fenolik adalah antioksidan yang bisa melindungi tubuh dari kerusakan sel.

3. Mengobati Mata Bengkak

Dalam pengobatan tradisional, duku digunakan untuk meredakan peradangan, misalnya pada mata yang bengkak. 

Ini menunjukkan bahwa buah duku bisa mengurangi gejala peradangan atau pembengkakan, baik yang disebabkan oleh infeksi atau masalah lainnya.

4. Menurunkan Risiko Malaria

Duku memiliki khasiat antimalaria, antibakteri, dan insektisida. Artinya, duku bisa membantu melawan parasit yang menyebabkan malaria dan bakteri penyebab infeksi. 

Kandungan ini juga membuat duku efektif untuk mengusir serangga, sehingga biasa dipakai sebagai obat alami pengusir nyamuk.

5. Membantu Penyembuhan Luka

Duku juga bermanfaat sebagai pereda nyeri atau analgesik alami. 

Kandungannya dapat membantu mengurangi rasa sakit serta mempercepat penyembuhan luka, baik untuk luka luar maupun kondisi lain yang menimbulkan rasa nyeri.

6. Mencegah Penuaan

Antioksidan dalam duku membantu melawan radikal bebas, yaitu molekul yang bisa menyebabkan kerusakan sel dan penuaan dini. 

Dengan mengonsumsi duku, kita bisa membantu tubuh melawan efek buruk radikal bebas, menjaga kulit tetap sehat, dan menunda tanda-tanda penuaan.

Itulah perbedaan buah duku dan langsat serta manfaatnya yang perlu kamu ketahui.


Referensi:
Abdallah HM, Mohamed GA, Ibrahim SRM. Diakses pada 2024. Lansium domesticum-A Fruit with Multi-Benefits: Traditional Uses, Phytochemicals, Nutritional Value, and Bioactivities. 
National Library of Medicine. Diakses pada 2024. Lansium domesticum—A Fruit with Multi-Benefits: Traditional Uses, Phytochemicals, Nutritional Value, and Bioactivities.
Useful Tropical Plants. Diakses pada 2024. Lansium domesticum.

Sumber