“Obat herbal dapat menjadi pilihan alternatif untuk mengatasi sakit lutut dan sendi. Dengan sifat antiinflamasi dan analgesik, obat herbal ini dapat membantu meredakan nyeri akibat peradangan."

9 Obat Herbal yang Ampuh Atasi Sakit Lutut dan Sendi

Meskipun terdapat banyak obat-obatan kimia yang tersedia untuk mengatasi masalah ini. Namun, beberapa orang mungkin lebih memilih menggunakan obat herbal sebagai alternatif. 

Lantas, herbal apa saja yang bisa digunakan untuk atasi sakit lutut dan sendi? Simak penjelasannya!

Berbagai Obat Herbal untuk Atasi Sakit Lutut dan Sendi

Nah, berikut ini beberapa obat herbal yang bisa digunakan untuk bantu mengatasi sakit lutut dan sendi.

1. Kunyit

Kunyit adalah salah satu bahan herbal yang penggunaannya sering terdapat pada masakan dan obat-obatan tradisional. 

Bahan herbal ini mengandung senyawa kurkumin, yang memiliki sifat antiinflamasi dan analgesik, untuk bantu mengurangi peradangan dan rasa sakit pada lutut atau sendi.

2. Jahe

Jahe juga menjadi salah satu bahan herbal yang sering terdapat dalam masakan dan obat-obatan tradisional. 

Kandungan senyawa gingerol pada jahe memiliki sifat antiinflamasi dan analgesik, yang bisa bantu meredakan peradangan dan mengurangi rasa sakit pada lutut serta sendi.

3. Lidah Buaya

Lidah buaya sudah sejak lama digunakan sebagai bahan herbal untuk mengatasi sejumlah masalah kesehatan. Ini merupakan bahan alami yang mengandung senyawa antiinflamasi untuk bantu meredakan peradangan pada lutut dan sendi.

4. Daun Salam

Menurut laman resmi Fakultas Kedokteran UMSU, daun salam dianggap sebagai salah satu bahan alami untuk atasi nyeri sendi, memar, nyeri otot, keseleo, dan radang sendi. Ini berkat kandungan senyawa antiinflamasi di dalamnya yang bisa mengurangi gejala peradangan. 

Selain itu, ada juga kandungan magnesium di dalam daun salam yang bermanfaat untuk memastikan fungsi otot dan saraf tubuh berjalan optimal.

5. Temulawak

Temulawak jadi salah satu pilihan obat herbal untuk atasi sakit lutut dan sendi. Temulawak memiliki kandungan senyawa kurkumin yang bersifat antiinflamasi dan analgesik. Senyawa tersebut bisa mengurangi terjadinya peradangan dan meredakan rasa sakit di lutut dan sendi. 

6. Daun Sirsak

Obat herbal yang ampuh untuk atasi sakit lutut dan sendi berikutnya yaitu daun sirsak. Daun sirsak mengandung senyawa antioksidan dan antiinflamasi yang bisa meredakan peradangan di lutut serta sendi.

Selain itu, kedua kandungan tersebut juga bisa meningkatkan sistem imunitas, serta mencegah terjadinya kerusakan sel di dalam tubuh. Sehingga nantinya, tubuh kamu lebih sehat dan bugar.

7. Pegagan

Selanjutnya ada daun pegagan atau yang banyak dikenal sebagai Centella Asiatica. Tanaman berwarna hijau ini banyak digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi peradangan dan nyeri sendi. 

Hal ini karena, di dalam daun pegagan terkandung senyawa antiradang dan antioksidan yang bisa meredakan keluhan nyeri sendi pada penderita radang sendi atau osteoarthritis.

8. Boswellia

Boswellia atau yang banyak dikenal sebagai kemenyan India, merupakan herbal resin dari pohon boswellia. Ekstrak dari boswellia diketahui mengandung sifat antiinflamasi, yang dapat mengatasi peradangan atau nyeri pada lutut dan persendian. 

Dengan menggunakan boswellia, diharapkan proses peradangan dalam tubuh bisa mereda, serta jaringan yang meradang bisa mengecil. 

9. Kayu Putih

Terakhir ada kayu putih atau eucalyptus yang sudah sejak lama dipercaya sebagai herbal berkhasiat. Ekstrak daun kayu putih, banyak digunakan sebagai obat topikal untuk mengurangi nyeri radang sendi. 

Selain itu, di bagian daun kayu putih juga terkandung tanin, yang bisa bantu mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri yang berhubungan dengan radang sendi.


Referensi:
Healthline. Diakses pada 2024. 9 Herbs to Fight Arthritis Pain.
Medicines. Diakses pada 2024. Use of Herbal Medications for Treatment of Osteoarthritis and Rheumatoid Arthritis.
Medical News Today. Diakses pada 2024. What To Know about Boswellia. 
Fakultas Kedokteran UMSU. Diakses pada 2024. Khasiat Daun Salam Bagi Kesehatan.

Sumber

“Cara mengatasi sakit leher sebelah kiri cukuplah mudah. Kamu bisa kompres air dingin atau hangat, tetap bergerak aktif, memihat leher, mengelola stres, serta menghindari posisi yang sama terlalu lama.”

Sakit Leher Sebelah Kiri, Ini Cara Tepat Mengobatinya

Selain akibat terlalu lama bertahan pada satu posisi, nyeri leher juga rentan terjadi pada orang dengan postur tubuh yang buruk. Lantas, bagaimana cara mengatasi sakit leher sebelah kiri? Lakukan sejumlah cara berikut ini, ya!

Cara Mengobati Sakit Leher Sebelah Kiri

Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan:

1. Kompres Air Dingin atau Hangat

Cara mengatasi sakit leher sebelah kiri yang pertama adalah mengompres area yang sakit dengan kompres air dingin atau hangat.

Cara yang satu ini bisa dilakukan pada hari kedua atau ketiga. Suhu dingin atau hangat dipercaya dapat merelaksasi otot yang tegang.

Untuk mendapatkan manfaatnya, kamu bisa menyiapkan membalut es batu dengan handuk. Kemudian, letakkan di bagian leher yang terasa nyeri.

Jika kamu memutuskan untuk mengompres air hangat, rendam handuk pada baskom berisi air hangat. Kemudian, peras handuk dan letakkan pada area yang terasa sakit.

Gunakan kompres dingin atau hangat selama 20 menit. Lakukan dengan rutin untuk mendapatkan hasilnya, ya!

2. Bergerak Aktif

Jarang bergerak dapat memberikan tekanan pada otot tertentu, termasuk otot di sekitar leher.

Untuk mengatasi sakit leher sebelah kiri, kamu perlu tetap bergerak aktif. Jika terlalu sibuk melakukan pekerjaan, kamu bisa melakukan peregangan di sela-sela bekerja.

Namun, kamu juga perlu berhati-hati dalam melakukannya. Hindari gerakan yang memaksa dan secara tiba-tiba. 

Lakukan gerakan yang sederhana saja, seperti menggerakkan kepala ke atas dan ke bawah atau ke kanan dan ke kiri.

Selain itu, kamu juga bisa melakukan gerakan memutar bahu maju dan mundur. Lakukan dengan santai sebanyak 10 kali di setiap gerakan.

3. Hindari Satu Posisi dalam Waktu yang Lama

Berdiam diri di satu sisi yang sama merupakan salah satu penyebab sakit leher sebelah kiri.

Untuk meringankan gejala yang muncul serta mengatasi sakit leher sebelah kiri, kamu bisa memperbaiki posisimu. Jangan hanya diam di satu posisi saja. 

Kamu bisa berpindah-pindah posisi agar tidak menimbulkan ketegangan pada otot.

Selama masa penyembuhan, kamu disarankan untuk tidur di atas kasur tanpa menggunakan bantal.

4. Memijat Leher

Memijat leher yang kaku menjadi salah satu langkah mengatasi sakit leher sebelah kiri.

Agar hasilnya lebih maksimal, kamu disarankan untuk memijat pada titik yang sakit.

Kemudian, tekan area yang sakit secara perlahan agar otot tersebut mengendur secara perlahan. Jika sulit untuk melakukannya sendiri, kamu bisa meminta bantuan orang terdekat.

5. Kelola Stres dengan Baik

Tahukah kamu jika stres dapat memicu ketegangan pada otot? Untuk mengatasi sakit leher sebelah kiri, langkah selanjutnya yang dapat kamu lakukan adalah dengan mengelola stres dengan baik.

Langkah tersebut dapat dilakukan dengan bermeditasi untuk menenangkan pikiran serta melakukan hal-hal yang disukai.

Jika sejumlah langkah tersebut tidak dapat mengatasi nyeri leher yang kamu alami, disarankan untuk mengonsumsi obat penghilang rasa sakit.

 

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Knots in Your Neck? How to Try a Trigger Point Massage to Release Them.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Do You Have a Stiff Neck? Try These Simple Remedies.
Healthline. Diakses pada 2024. How to Prevent and Treat a Stiff Neck: Remedies and Exercises.

Sumber

“Selain latar belakang pendidikan, ada berbagai perbedaan antara psikiater dan psikolog, seperti batas penanganan yang bisa diberikan kepada pasien. Contohnya, psikiater dapat memberikan obat-obatan untuk mengatasi gangguan mental, tapi psikolog tak diizinkan untuk melakukan hal tersebut.”

Ini Perbedaan Psikiater dan Psikolog dalam Mengatasi Gangguan Mental

Salah satunya dari pendidikan yang mereka ambil. Psikiater menjalani pendidikan kedokteran dan menjadi dokter medis sebelum melakukan pelatihan spesialis kesehatan mental.

Apa itu Psikiater?

Psikiater adalah dokter yang berspesialisasi dalam bidang kesehatan mental dan gangguan jiwa.

Mereka memahami anatomi otak, proses psikologis, dan faktor lingkungan yang memengaruhi kesehatan mental. 

Dokter spesialis kejiwaan juga mampu dalam merancang dan mengawasi rencana pengobatan yang sesuai kebutuhan pasien.

Tak itu saja, mereka juga berperan memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga.

Caranya, psikiater akan membantu memahami tentang kondisi mental secara khusus, beserta cara-cara mengelola gejala yang mungkin muncul.

Dengan cara ini, pasien dapat memiliki taraf hidup yang lebih baik.  

Psikiater dapat memilih salah satu dari beberapa jenis subspesialis di bawah ini:

  • Pilih psikiatri forensik jika ingin menangani masalah hukum yang berhubungan dengan kesehatan mental.
  • Psikiatri anak dan remaja untuk membantu mengatasi masalah mental pada anak-anak dan remaja.
  • Psikiatri adiksi yang khusus menangani masalah kecanduan.
  • Pilih psikiatri geriatri jika kamu ingin membantu mengatasi masalah kesehatan mental pada orang tua atau lansia.
  • Psikiatri psikosomatis untuk membantu mengatasi masalah psikis dan emosional yang menimbulkan rasa nyeri.

 

Apa Bedanya Psikolog dan Psikiater?

Ada beberapa perbedaan mendasar antara dokter spesialis kejiwaan dan ahli psikologi (psikolog).

Di antaranya, latar belakang pendidikan, cara mendiagnosis gangguan, dan jenis masalah mental yang bisa didiagnosis.

1. Latar belakang pendidikan

Psikolog menempuh pendidikan strata 1 (S1) ilmu psikologi. Untuk membuka praktik dan konseling mandiri, mereka harus mengambil program magister psikologi profesi.

Jurusannya terbagi menjadi beberapa jenis psikologi, yaitu:

  • Terapan psikologi anak usia dini.
  • Sosial.
  • Industri dan organisasi.
  • Terapan psikologi kesehatan.
  • Terapan psikologi sumber daya manusia (SDM).
  • Perkembangan.
  • Pendidikan.
  • Terapan psikologi olahraga.

Berbeda dengan psikolog, seseorang yang ingin menjadi psikiater harus menyelesaikan pendidikan kedokteran terlebih dahulu. Setelah itu barulah mengambil spesialisasi kejiwaan. 

Setelah mendapatkan gelar dokter umum, membutuhkan waktu empat tahun untuk menjalani residensi psikiatri.

 

2. Cara mendiagnosis pasien

Seorang psikolog akan mempersilakan pasien bercerita tentang masalah yang mereka hadapi.

Kemudian mempersilahkan pasien untuk melakukan cognitive behavioural test untuk menilai perilaku dan emosional mereka.

Caranya dengan mengisi kuesioner, tes IQ, hingga neuropsikologi. Tujuannya  untuk melihat perkembangan kognitif dan memori.

Jika semakin parah, psikolog akan merujuk pasien menemui psikiater. 

Sementara seorang psikiater, mereka mengetahui segala hal tentang diagnosis dan perawatan untuk setiap kondisi psikologis setiap pasien yang cenderung rumit. Misalnya, gangguan bipolar dan skizofrenia.

Hal ini karena keahlian mereka berfokus pada ketidakseimbangan kimia di dalam otak manusia.

Oleh sebabnya, psikiater bisa memberikan resep dan terapi obat-obatan (farmakoterapi).

Selain itu, mereka juga mumpuni untuk melakukan terapi stimulasi otak, pemeriksaan fisik, dan laboratorium.

Psikiater juga berhak meningkatkan dosis penggunaan obat sebagai langkah penyesuaian.

 

3. Masalah mental yang didiagnosis

Psikolog tidak bisa melakukan diagnosis gangguan mental pada seseorang.

Namun, psikolog dapat membantu menurunkan intensitas gejala yang dialami oleh pasien, dengan rekomendasi pola hidup lebih sehat.

Sementara psikiater atau dokter spesialis kejiwaan, mereka mampu mengidentifikasi gangguan mental yang lebih kompleks.

Misalnya, bipolar, gangguan kecemasan, anorexia nervosa, depresi, dan skizofrenia.

 

Kesimpulan Perbedaan Psikolog dan Psikiater

Kamu bisa berkonsultasi dengan psikolog terlebih dulu jika memiliki keluhan mental yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Meski tak dapat mendiagnosis, psikolog dapat membantu memberikan kesimpulan.

Bukan itu saja, psikolog juga dapat membantu mengatasi gangguan melalui berbagai pendekatan.

Misalnya, mengubah pola hidup, pola tidur, dan teknik relaksasi yang tepat bagi pengidap masalah.

Namun, jika gejala yang muncul justru semakin parah bahkan memicu gejala fisik, silakan kunjungi psikiater.

Spesialis kejiwaan ini dapat mendiagnosis dan memberikan obat guna meredakan gejala.

Baik psikolog maupun psikiater memiliki peran dalam perawatan masalah mental.

Pemilihannya tergantung pada jenis perawatan yang kamu butuhkan dan preferensi masing-masing.

 

Kapan Perlu Memeriksakan diri ke Psikiater?

Periksakan diri terlebih dulu ke dokter umum untuk melakukan diagnosis awal terkait dengan gangguan kesehatan yang kamu alami.

Bila dokter umum menemukan adanya masalah terkait kesehatan mental, maka ia akan merujukmu ke psikiater.

Nah, kamu mungkin perlu menemui psikiater jika:

  • Memiliki masalah kesehatan mental yang parah.
  • Kondisi kesehatan mental berlangsung lama, atau terus muncul kembali.
  • Tidak kunjung membaik dengan pengobatan lain.
  • Kamu berpikir untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

 

Tips Memilih Psikiater

Memilih psikiater terbaik bermanfaat terhadap kualitas perawatan dan pemulihan mental seseorang.

Ini beberapa tips tepat memilihnya:

1. Konsultasi dengan psikolog

Pertama-tama, kamu bisa berkonsultasi terlebih dulu dengan psikolog. Ahli psikologi akan menentukan perkiraan diagnosis sesuai dengan kondisi pasien. Jika parah, ia akan merujuk pasien pada psikiater.

2. Mempertimbangkan biaya

Kisaran harga psikiater bervariasi, tergantung pada fasilitas kesehatan atau klinik yang kamu datangi.

Tarifnya berkisar Rp150.000 hingga Rp450.000 per pertemuan. Namun, hal ini bisa saja berbeda-beda di setiap wilayah atau fasilitas kesehatan.

3. Hal penting lainnya

Selain dua poin di atas, ini beberapa hal penting lainnya yang perlu kamu ketahui:

  • Pilih dokter spesialis kejiwaan dengan lisensi dan izin praktik yang lengkap.
  • Pilih lokasi praktek yang terdekat dengan domisili.
  • Buat jadwal kunjungan terlebih dulu sebelum datang.
  • Sepakati metode pengobatan sesuai dengan rujukan dari dokter.

Cek Kondisi Kesehatan Mental dengan Fitur Ini

Jika kamu merasa mengalami berbagai gejala gangguan kesehatan mental, tetapi masih ragu terhadap hal tersebut.

Tindakan ini bisa kamu lakukan terlebih dahulu sebelum akhirnya memutuskan untuk menghubungi dokter guna mendapat penanganan lebih lanjut.

Nah, berikut beberapa tes kesehatan mental yang bisa kamu coba:

Sebuah pemeriksaan sederhana untuk mengukur tingkat stres yang kamu rasakan. 

Pemeriksaan ini bisa mengukur tingkat depresi yang kamu alami.

Meski singkat, tes ini valid secara ilmiah serta telah digunakan oleh tenaga kesehatan. 

Tes ini berisi 9 pertanyaan menggunakan skala 0 sampai 3 untuk menghitung skor akhir. 

Jangan khawatir, skor kamu bersifat rahasia dan ahli kesehatan mental hanya dapat melihat informasimu jika kamu membagikannya.

Ini adalah tes gangguan kecemasan dengan tes Generalized Anxiety Disorder-7.

Ini adalah tes yang singkat dan valid secara ilmiah, serta telah digunakan oleh tenaga kesehatan. 

Tes ini berisi 7 pertanyaan menggunakan skala 0 sampai 3 untuk menghitung skor akhir. 

Jangan khawatir, skor kamu bersifat rahasia dan ahli kesehatan mental hanya dapat melihat informasimu jika kamu membagikannya.


Referensi:
Psychology. Diakses pada 2024. The Differences Between Psychology and Psychiatry.
The Royal Australian and New Zealand College of Psychiatrists. Diakses pada 2024. Specialist areas in psychiatry.
Your Health in Mind. Diakses pada 2024. Psychiatrists and psychologists: what’s the difference?
Health Direct. Diakses pada 2024. Psychiatrists and psychologists.
Kompas.com. Diakses pada 2024. Gratis, Ini Cara Konsultasi ke Psikiater Menggunakan BPJS Kesehatan.

Sumber